Tanbihun – Bulan ramadhan sudah memasuki di sepuluh akhir,saat-saat bulan yang penuh rahmat ini berada diujung, Rasulullah SAW mengencangkan perutnya untuk memfokuskan segala daya dan cipta dan waktunya untuk beribadah,I’ikaf dan amalan-amalan lainnya. Berbeda jauh dengan kondisi umat sekarang, menjelang lebaran kita-kita semakin sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut dan menyemarakkan lebaran, dengan berbagai macam atribut.
(Link Sponsor) :
Baju baru, sendal paling tren, makanan dan minuman yang spesial seakan menjadi ritual wajib ummat sekarang. Pulang kampung (mudik) bagi para perantau pun sudah menjadi kegiatan tahunan, praktis suasanan kampung berubah drastis, puncaknya adalah saat lebaran hari pertama, seakan-akan idul fitri menjadi sebuah moment untuk mengukur atau memproklamirkan diri seseorang untuk menyandang predikat sukses dalam urusan duniawiyyahnya, pakaian paling modis, tak jarang setiap keluarga mempunyai seragam tersendiri, bahkan untuk membeli kendaraan baru pun banyak yang menunggu moment lebaran, sebab hari raya adalah hari penerimaan “gelar sukses”, siapa baru motornya, siapa kinclong mobilnya merekalah orang sukses.
Suasana kampung menjadi kian “panas”, hari yang seharusnya menjadi hari untuk bersyukur, karena sebulan penuh berpuasa, hari raya adalah hari menerima puncak maghfiroh Alloh, hari yang sakral untuk meminta ma’af, saling mema’afkan (halal bi halal), sehingga hari raya ini sering disebut juga ‘idul fitri (hari kembali ke fitrah atau kesucian) sama seperti saat kita masih bayi yang polos tanpa dosa, namun kefitriannya telah ternodai oleh pengagungan harta benda yang melampaui batas.
Tidak semua penghuni kampung tersenyum menyambut datangnya hari raya, mari kita lihat sejenak keluarga kang rojulun, sementara orang-orang jauh-jauh hari sebelum lebaran sudah mempunyai baju baru, bahkan baju-baju itu bukan Cuma satu, ada baju khusus buat shalat I’ed, ada baju khusus silaturrahim dihari pertama, pokoknya tiap hari selama 7 hari sudah ada seragamnya, tak lupa tiap tahun pun mereka akan berganti seragam keluarga besar, dari suami dan istri, sebab budaya halal bi halal bani fulan bin fulan tambah tahun tambah semarak.
mbak yu Arini, istri dari kang rojulun menunggu sambil berharap-harap cemas kedatangan suaminya yang sudah 20 hari merantau ke kota untuk mencari rejeki buat membeli baju baru untuk anak istrinya.
Singkat cerita, besok adalah hari raya, baju yang diharapkan untuk anaknya belum jelas keberadaannya. Siang itu kang rojulun berbisik kepada istrinya.
“bu, bapak punya ide” kang rojulun membisikkan idenya, sementara anaknya bermain disebelah ibunya.Hikmah :
Janganlah pakaian dan kendaraan barumu dihari lebaran “menyakiti” hati saudaramu, karena banyak orang yang tak seberuntung denganmu. By : debu jalananLOWONGAN KERJA ONLINE INPUT DATA
- Kerja System Online
- Penawaran Bonus Gaji Pokok 2 Juta/Bulannya
- Pekerjaan Hanya Mengumpulkan dan Menginput Data yang disediakan program Secara Online, Per-Input dapat komisi Rp. 10.000, - Bila Sehari Anda Sanggup Menginput 50 Data Maka Gaji Anda 10RbX50Data=500Rb Rupiah/Hari. Dalam 1 Bulan 500RbX30Hari=15Juta/Bulan.
- Untuk Semua Golongan Individu Pelajar/Mahasiswa/Karyawan/Siapa saja Yang Memiliki Koneksi Internet, Dapat Dikerjakan dirumah/diwarnet.
- Mendapatkan Gaji 200Rb Didepan Setelah Pendaftaran Untuk Semangat Kerja Pertama Anda.
Cara Pendaftaran : Kirimkan Nama & Alamat Email anda MELALUI WEBSITE dibawah ini
Maka Demo dan Konsep kerjanya selengkapnya langsung kami kirimkan ke alamat web tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar