Rabu, 28 September 2011

KITA SEPERTI ANAK KECIL

Belajar melihat ujian hidup dengan cara berbeda.. 
Biasanya ketika kita dapat ujian suka mengeluh, protes sedih, marah seolah-olah kita tak bisa menerima, seolah-seolah kita merasa Allah itu tidak adil. Kita seperti anak kecil. Contohnya ada anak kecil sedang flu terus ada tukang es lewat. Anak ini minta es ke ibunya, tapi ibunya tak membolehkan. ‘’Kamu lagi sakit, jangan minum es,’’. Sang anak marah-marah, guling-gulingan, nangis. Lalu bilang ‘’ibu jahat’’. 

Saat si anak sakit, dibawa ke Puskesmas, disuntik sama dokter. Ia kesakitan, nangis. Si anak menuding lagi ‘’dokter jahat.’’ Anak yang kalau di rumah kita jaga jangan sampai kena benda tajam, ini malah dibawa ke dokter, minta dokter menusuk anak dengan jarum, disuntik. Mengapa anak tadi bilang ‘’dokter jahat’’ ‘’ibu jahat’’? 

Karena yang ia tahu permintaannya tidak dikabulkan, ia merasa sakit, merasa tidak nyaman dengan yang terjadi pada dia. Karena dia tahunya itu saja, maka ia protes. Mengapa ibunya melarang minum es, mengapa dokter menyuntik sang anak, padahal hal itu menyakitkan? Karena orangtuanya tahu jika permintaanya minum es dikabulkan akan berakibat buruk, dokter tahu bahwa suntikan bisa membawa kebaikan buat si anak. 

Manusia banyak seperti anak kecil. Dapat musibah, marah, tidak terima. 
Misalnya kita sudah rajin ibadah, gaji tidak naik-naik. 
Berdoa tiap malam, doa tak dikabulkan juga. 
Kita protes pada Allah. Tak menerima. Padahal yang lebih tahu mana yang baik siapa ? Allah. 
Allah mau mengabulkan doa kita, yang tahu kapan waktunya yang tepat siapa? Allah. 
Mengapa kita harus protes !

Mengapa orang mengeluh ketika dapat ujian hidup ? 
Pertama, karena kurang ilmu sehingga memiliki cara pandang yang salah dalam menghadapi ujian tersebut. Cara pandang yang salah pada gilirannya berdampak buruk pada dirinya. Kita perlu melihat ujian secara positif dengan cara berberprasangka baik pada Allah.

Sering secara tak sadar kita mengeluh, protes, marah. Kita telah protes pada Allah. Seolah-olah kita mempertanyakan Allah, menyalahkan Allah. Padahal Allah menetap ujian itu dengan ilmu-Nya dengan hikmah-Nya. Tak ada yang salah di situ, hanya kita belum tahu apa hikmah di balik ujian tadi. Dengan kita yakin ada hikmah di balik itu, Insya Allah kita akan lebih tenang

Kedua, sebetulnya — kalau kita paham — ujian itu diperlukan oleh hidup. Karena hidup ini mustahil tanpa ujian, ujian itu justru bisa membantu, bisa menguatkan diri kita. Adanya tantangan justru membuat kita lebih kuat. Satu contoh di dunia hewan, ikan yang hidup di air yang deras ia akan tumbuh lebih besar ketimbang di air yang tenang. Ada tantangan, ada arus air yang kuat sehingga membuat dia terus bergerak. Begitu juga kita, ujian dan cobaan membuat kita memiliki daya tahan yang lebih besar. Itulah di antara kebaikan yang terdapat dalam ujian.

Untuk mendapat jalan keluar caranya kembali pada Islam dan bersandar pada pertolongan Allah. Kalau kita mendekatkan diri pada Allah, kita kuatkan keimananan, kita sampai derajat taqwa, Allah jamin ‘’siapa yang bertaqwa maka Dia akan memberi baginya jalan keluar.’’ Usaha untuk menemukan jalan keluar jelas diperintahkan. Tapi dibukanya jalan keluar adalah karena bantuan Allah. Kita berusaha, nanti Allah akan memberi jalan keluar. Seiring usaha, seiring dengan pertolongan Allah, pada waktu yang Allah paling tahu kapan waktu paling baik, kita akan menemukan jalan keluar terhadap persoalan yang kita hadapi.

Ketika kita ditimpa masalah, maka harus bersabar dan mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Mengucapkan itu dengan pemahaman bahwa semua datang dari Allah dan akhirnya kembali pada Allah. Kalau kita punya sesuatu, kemudian sesuatu itu hilang, maka itu semua takdir Allah, Allah yang mengambilnya, semua kembali pada Allah. 

Dengan begitu kita lebih bisa menerima. Setelah itu berdoa minta pada Allah. Insya Allah nanti Allah akan ganti dengan yang lebih baik. Banyak yang terjadi, ketika seseorang mendapat masalah yang besar, biasanya pandangan dia tertuju pada masalah itu sampai seolah-olah itulah seluruh hidup dia. Ketika itu belum kelihatan jalan keluar. Dia merasa memang mungkin tak ada jalan keluar karena begitu beratnya masalah. 

Dalam Quran Allah berfirman inna maal usri yusro, fainna maal ‘usri yusro, setelah kesulitan itu ada kemudahan. Ayat ini diulang sampai dua kali. Artinya saat dapat musibah kita harus yakin bersama kesulitan itu ada kemudahan, ada jalan keluarnya. Seorang ulama mengatakan ‘’ketika dengan hikmah Allah, sebuah jalan ditutup di hadapanmu, maka dengan rahmat-Nya Allah akan membuka jalan lain yang lebih baik dari jalan yang pertama.’’ 

Tapi persoalannya lagi-lagi seperti kata seorang ahli motivasi di Barat. ‘’Ketika seseorang mendapatkan masalah dia seringkali tertegun terlalu lama di depan masalahnya. Ketika sebuah pintu tertutup di depan dia, seringkali dia tertegun terlalu lama di depan pintu itu, sampai-sampai ketika ada pintu lain terbuka dia tidak melihatnya.

kutipan dari ...

Alwi Alatas SS
e-mail : alwialatas@gmail.com, alwialatas@yahoo.com
website : alwialatas.multiply.com

LOWONGAN KERJA ONLINE INPUT DATA

 
  1.  Kerja System Online
  2.  Penawaran Bonus Gaji Pokok 2 Juta/Bulannya 
  3.  Pekerjaan Hanya Mengumpulkan dan Menginput Data yang disediakan program Secara Online,  Per-Input dapat  komisi  Rp. 10.000, - Bila Sehari Anda Sanggup Menginput 50 Data Maka Gaji  Anda 10RbX50Data=500Rb  Rupiah/Hari. Dalam 1 Bulan   500RbX30Hari=15Juta/Bulan.
  4.  Untuk Semua Golongan Individu Pelajar/Mahasiswa/Karyawan/Siapa saja Yang Memiliki Koneksi  Internet, Dapat  Dikerjakan   dirumah/diwarnet.
  5.  Mendapatkan Gaji 200Rb Didepan Setelah Pendaftaran Untuk Semangat Kerja Pertama Anda.
Cara Pendaftaran : Kirimkan Nama & Alamat Email anda MELALUI WEBSITE dibawah ini
Maka Demo dan Konsep kerjanya selengkapnya langsung kami kirimkan ke alamat web tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar