Senin, 26 September 2011

~* Kutinggalkan Cinta karena DIA *~

Saya sama seperti orang lain, punya keinginan untuk menyayangi dan disayangi. Walau bagaimanapun, tidak mudah bagi saya untuk jatuh hati kepada seorang wanita. Saya tidak mencari seorang wanita untuk dijadikan kekasih, tetapi saya mencari seorang teman pendamping hidup saya hingga ke akhir hayat saya.

Seorang yang bisa mengingatkan saya kiranya saya terlupa dan yang paling penting wanita yang amat saya percayai untuk mendidik anak-anak saya kelak dan generasi yang akan lahir dari keluarga kami nanti. Untuk itu, sejak di bangku sekolah lagi saya telah letakkan beberapa syarat bagi seorang wanita untuk hadir dalam hidup saya dan dialah orangnya.

Dalam masa beberapa bulan saya belajar di sebuah pusat pengajian tinggi di Petaling Jaya, banyak perkara yang telah saya pelajari. Yang paling penting buat saya ialah, bagaimana saya mulai mengenali wanita-wanita dalam hidup saya karena saya sejak dari sekolah rendah belum pernah bergaul secara langsung dengan seorang wanita pun dan saya amat peka terhadap larangan pergaulan antara lelaki dan wanita, karena saya bersekolah di sebuah sekolah menengah agama lelaki berasrama penuh. Lantaran itu, saya tidak pernah punya hati untuk memberi cinta atau menerima cinta walau peluang itu hadir berapa kali.

Saya mulai mengenali si dia ketika kami sama-sama terpilih untuk mengendalikan sebuah organisasi penting di tempat kami belajar. Ditakdirkan Allah Subhanahu Wa Ta'aala, dia menjadi wakil saya. Dari situlah perkenalan kami bermula.

Dia seperti yang telah saya ceritakan, berjilbab lebar dan senantiasa mengambil berat tentang auratnya terutama kaos kaki dan tangannya. Itulah perkara pertama yang membuat saya tertarik padanya.

Dia amat berhati-hati dalam mengatur butir bicaranya, bersopan-santun dalam mengatur langkahnya, wajah senantiasa berseri dengan iman dan senyuman, dan tidak pernah ke mana-mana tanpa berteman.

Suaranya amat sukar kedengaran dalam musyawarah karena dia hanya bersuara ketika suaranya diperlukan dan tidak sebelum itu. Saya melihat dia sebagai seorang mukminah solehah yang amat menjaga pribadinya dan maruah dirinya. Saya tidak pernah bercakap-cakap dengannya kecuali dia punya teman di sisi dan atas urusan resmi tanpa dipanjang-panjangkan.

Saya seorang yang amat kuat berbicara dan senantiasa punya modal untuk berbual-bual seperti kata teman saya, tetapi dengan dia saya menjadi amat pemalu dan amat menjaga. Bagi saya, itulah wajah sebenarnya seorang wanita soleha.

Dia mampu mengingatkan orang lain dengan hanya menjadi dirinya, tanpa perlu berkata-kata walaupun sepatah.

Pada hari terakhir saya disana, saya punya tugas terakhir yang perlu saya selesaikan sebelum sebelum saya melepaskan posisi sayan dan semua itu melibatkan dia. Sebaik saja semua kerja yang terbengkelai itu siap, saya mengambil peluang untuk berbincang-bincang dengan dia. Saya bertanya perihal keluarga dan apa yang dia rasa bertugas di samping saya untuk waktu yang sekejap itu.

Alhamdulillah dia memberikan respon yang baik dan dari situlah saya mengenali dengan lebih dalam siapa sebenarnya wakil saya ini. Namun, apa yang memang bisa saya nampak dengan jelas, dia amat pemalu dan dia amat kikuk semasa bercakap dengan saya.

Selepas itu barulah saya tahu, sayalah lelaki pertama yang pernah berbincang-bincang dengan dia bukan atas urusan resmi sebegitu. Di situlah saya mulai menyimpan perasaan, tapi tidak pernah saya ungkapkan hingga saya jauh beribu batu darinya.

Semasa saya berada di Yordan, saya menghubunginya kembali dan menyatakan hasrat saya secara halus agar dia tidak terkejut. Alhamdulillah, dia menerima dengan baik dan hubungan kami berjalan lancar selama empat bulan sebelum saya balik bercuti ke Malaysia.

Kadang-kadang saya lalai dalam menjaga hubungan kami dan dialah yang mengingatkan. Dialah yang meminta agar kami membatasi sms-sms kami agar tidak terlalu kerap. Semua itu menguatkan hubungan kami dan bagi saya dialah teman hidup yang sempurna buat saya.

Walau bagaimanapun, sewaktu saya pulang ke Malaysia bulan lepas, ummi dapat mengetahui perhubungan kami. Saya tahu ummi tidak berapa suka anak-anaknya bercinta tetapi saya tidak pernah mengira ummi akan menghalanginya. 
Tetapi perhitungan saya silap, amat silap.

Buat pertama kali, adik perempuan saya memberitahu ummi sudah tahu perihal saya, dan ummi tidak suka. Saya tidak pernai menganggapnya sesuatu yang serius sehinggalah ummi bercakap secara pribadi dengan saya pada suatu hari. Saya masih ingat lagi kata-kata ummi yang membuat saya tak mampu membalas walau sepatah.

"Saya belum menemukan ajaran dalam Islam yang membolehkan apa yang kamu lakukan sekarang. Saya belum mendengar dari siapapun bahwa cinta sebelum menikah diperbolehkan. Tapi aku tahu tidak ada hubungan antara pria dan wanita kecuali apa yang sangat penting dan resmi antara mereka. Jadi, bolehkah saya tahu hubungan seperti apa yang kamu miliki sekarang dan saya ingin mendengarnya dari mulut kamu bahwa ada hukum membolehkan dalam apa yang kamu pelajari sampai sekarang."

"Tak ada sebuah ungkapan juga tak ada sebuah katapun."

"Wahai buah hatiku, jika kamu ingin membina keluarga yang penuh keimanan, kamu tidak pernah dapat membinanya diatas perkara yang Allah telah menyatakan sebagai suatu kesalahan dan terbukti palsu dengan apa yang telah Rasulullah ajarkan. Sebuah keluarga bahagia dan diberkati datang dari Allah, dan kamu bahkan tidak punya apa-apa untuk mempertahankannya sebagai sesuatu yang diberkati jika langkah pertama yang kamu buat adalah dengan masuk ke apa yang telah DIA larang. Kamu tidak bisa mempunyai keluarga bahagia jika Allah tidak membantu kamu, dan kamu harus tahu dalam setiap keluarga yang tetap utuh sampai datangnya ajal mereka, karena Allah bersama mereka. Kamu tidak bisa mengharapkan DIA akan membantu kamu, jika kamu melakukan langkah yang salah pada permulaanya."

Saya tiada kata untuk membalas karena semuanya benar. Saya tahu kebenaran itu sudah lama dulu, tetapi saya tak mampu untuk melawan kehendak nafsu saya sendiri. Saya akui, saya tertipu dengan apa yang dipanggil Cinta. Cinta tak pernah membawa kita kemana, andai cinta itu bukan dalam lingkungan yang Allah ridha.

Tiada cinta yang Allah benarkan kecuali selepas tali perkawinan mengikatnya. Itulah apa yang telah saya pelajari lama dahulu dan dari sebuah kitab fiqih yang saya baca, tiada satu pun yang menghalalkannya. Saya tahu kebenaran ini sudah lama dahulu, tetapi saya tidak kuat untuk menegakkannya. Saya tidak mampu menundukkan kemauan hati saya. Dan kata-kata ummi memberikan saya kekuatan untuk bangkit dari kesilapan saya selama ini.

Ummi berkata: "Ini bukan saya yang menginginkan kamu untuk membuat keputusan seperti ini, tetapi Allah telah menetapkan kamu begitu."

Saya percaya, itulah yang terbaik buat saya dan dia. Dengan kekuatan itulah saya terangkan kepadanya, dan Alhamdulillah dia faham. Amat faham. Walaupun air matanya seakan air sungai yang tidak berhenti mengalir, tetapi dia tahu itulah yang terbaik untuk kami.

Dia minta maaf kepada ummi karena menjalin hubungan yang tidak sah dengan saya, tetapi ummi memberi syarat, janganlah bimbang. Andai ada jodoh kamu berdua, Insya 'Allah, DIA akan temukan kamu dalam keadaan yang lebih jauh dari sekarang.

Hidup saya sekarang lebih tenang karena tiada yang menggusarkan hati saya lagi. Hidup saya lebih bercakap kembali tentang agama saya dengan lebih bebas tanpa dihantui oleh perasaan berdosa.

Bagi saya, dan dia, inilah saat untuk kami muhasabah kembali diri kami dan kami betulkan kembali segala kesilapan yang telah kami buat. Inilah saat untuk kami belajar menjadi Ibu dan Ayah yang berakhlak mulia dan berpribadi tinggi. Inilah masanya kami insafi kembali keterlanjuran kami dahulu dan memohon moga-moga Allah sudi memaafkan kami.

Sesungguhnya Ya Allah, aku insan yang sangat lemah. Aku tidak mampv melawan godaan syaitan yang tidak pernah jemu, juga hambatan nafsu yang tidak pernah lesu. Ampunilah aku.

Walau bagaimanapun, perpisahan ini hanya untuk sementara. Saya telah berjanji dengan diri saya sendiri, dialah yang akan menjadi teman hidup saya nanti. Sesungguhnya pencarian saya untuk seorang calon isteri telah berakhir. Insan seperti dia hanya satu dalam seribu. Mana mungkin saya melepaskan apa yang amat berharga yang pernah hadir dalam hidup saya. Insya 'Allah, sekiranya Allah Subhanahu Wa Ta'aala panjangkan umur, sebaik saja saya tamatkan pengajian saya di sini, saya akan kembali ke Malaysia dan melamarnya untuk menjadi permeisuri di hati saya. Insya 'Allah, saya akan setia menunggu saat itu, dan saya berusaha sedaya-upaya saya untuk mengekalkan kesetiaan saya.

Sekiranya tiada penawar berbisa, jangan coba mencari cinta manusia, kelak dirimu akan binasa.. Jika cinta manusia datang menguji tanpa diminta kehadirannya, maka bercintalah karena-Nya.

Siapa lagi dalam dunia ini yang menjaga adab berjalan antara lelaki dan perempuan sebagaimana yang ditunjukkan oleh Nabi Musa 'Alaihi sallam dan puteri Nabi Syuaib 'Alaihi sallam beribu-ribu tahu dahulu?

( S E L E S A I )

Barakallahu fiikum wa Jazakumullah Khairan,,

Salam Santun Uhibbukum fillah,,,

Keep Istiqomah,,
Semoga Rahmat dan Ridho Allah Subhanahu Wa Ta'aala senantiasa terlimpah untuk kita semua...
Aamiin Ya Rabbal 'Aallaamiin...

LOWONGAN KERJA ONLINE INPUT DATA

 
  1.  Kerja System Online
  2.  Penawaran Bonus Gaji Pokok 2 Juta/Bulannya 
  3.  Pekerjaan Hanya Mengumpulkan dan Menginput Data yang disediakan program Secara Online,  Per-Input dapat  komisi  Rp. 10.000, - Bila Sehari Anda Sanggup Menginput 50 Data Maka Gaji  Anda 10RbX50Data=500Rb  Rupiah/Hari. Dalam 1 Bulan   500RbX30Hari=15Juta/Bulan.
  4.  Untuk Semua Golongan Individu Pelajar/Mahasiswa/Karyawan/Siapa saja Yang Memiliki Koneksi  Internet, Dapat  Dikerjakan   dirumah/diwarnet.
  5.  Mendapatkan Gaji 200Rb Didepan Setelah Pendaftaran Untuk Semangat Kerja Pertama Anda.
Cara Pendaftaran : Kirimkan Nama & Alamat Email anda MELALUI WEBSITE dibawah ini
Maka Demo dan Konsep kerjanya selengkapnya langsung kami kirimkan ke alamat web tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar