Selasa, 06 September 2011

~::* KERUDUNG MERAH DARI MAKKAH *::~ Bag 1

Karya : Muhammad Taufiq

selepas subuh sekitar jalan MT.Haryono masih terlihat lengang.Jalan utama yg menghubungkan kota Batu dg kota Malang yg biasa padat dan memenatkan itu,kini masih terasa nyaman.Udara pagi pun masih terasa segar,terlebih ini adalah hari minggu.

Tampak beberapa mahasiswa dan warga sekitar sekedar menyempatkan untuk jogging atau sekedar jalan2.Hanya angkutan umum LDG dan ADL sudah berlarian keladungsari.

Tapi tidak disebuah kedai buah dan bunga ditepi jalan MT.Haryono,meski kedai tersebut belum buka tapi aktifitas didalamnya sudah mulai.Seorang lelaki tengah disibukkan menyortasi buah-buahan.Memilih buah yg terbaik untuk disajikan hari ini dikedai mereka.Diantaranya ada semangka,melon,apel,kelengkeng,pepaya,rambutan hingga salak.Sedangkan seorang lelaki yg lain sibuk membersihkan lesehan kedai itu.Kedai buah dan bunga itu juga menyediakan lesehan bagi pengunjung yg ingin menikmati juice buah segar dikedai itu.

Tak jarang,mahasiswa maupun dosen yg memanfaatkan lesehan kedai itu untuk tempat diskusi bahkan kuliah.Terlebih,lesehan kedai itu telah dilengkapi hot spot area,sehingga memudahkan bagi pengunjung yg ingin surfing kedunia maya dg laptop mereka.

Kedua lelaki itu juga disibukkan dg perlakuan sortasi untuk bunga potong yakni dg memisahkan antara bunga yg masih segar dan telah layu kemudian memotong batangnya yg terlalu panjang atau mungkin telah busuk.Juga menyiapkan kertas pembungkus untuk bunga potong jika pembeli menginginkannya dalam bentuk buket.Ada banyak jenis bunga potong dikedai tersebut diantaranya ada krisan,garberra,mawar,aster,sedap malam,asparagus,bunga matahari dan lain2.Lelaki itu juga mengganti air diember bunga potong dg air yg baru serta menambahkan sedikit aspirin di air ember tersebut agar bunga potong lebih awet segarnya dan tak cepat layu.

"Assalamualaikum....Selamat pagi bapak-bapak!"
Kedua lelaki itu dikejutkan oleh suara dari luar pintu masuk.Seorang lelaki setengah baya yg memakai kaos putih dan handuk yg terlingkar dilehernya

"Waalaikumsalam warahmatullah...Selamat pagi juga Pak Ali.Sedang lari pagi nih?"
"Iya,Ris.Mumpung ni hari libur.Hari biasanya kamukan tahu sendiri,pagi hari seperti ini saya sudah sibuk menyapu kebun,menyiram,sampai memotong rumput.Nggak sempat olahraga! Harusnya kamu juga,Ris! Sempatkanlah olahraga.Meskipun hanya sekali dalam seminggu masak nggak ada bedanya hari libur dg hari biasa,Ris? Payah kamu,Ris!"

Lelaki yg bernama lengkap Faris Afero itu hanya tersenyum.Sementara Pak Ali tengah sibuk merenggangkan tangannya kekanan dan kekiri,kebawah dan keatas lalu memperagakan yoga asana yg tak sempurna dg perutnya yg buncit.

"Lho,biasanya ada Ferdian yg membantumu? Kemana dia?"
"Ferdian sedang mudik ke kediri.Ibunya sedang sakit.Jadi saya hanya dg Sais saja pagi ini.Bukankah kita nggak boleh mensia-siakan rezeki yg telah Allah hamparkan dipagi hari seperti ini? Lagi pula ini juga dalam rangka nambah bekal untuk ke makkah."

"Subhanallah! Kamu serius ingin segera pergi haji,Ris?"
"Insya Allah,Pak.Doa restunya.Sendirian saja nih,Pak? Biasanya ada Chessa yg ikut lari-lari dihari minggu."
"Iya,sendiri.Chessa lagi ngambek!"
"Ngambek? Kenapa,Pak?
"Harusnya kamu yg lebih tahu,Ris! Ia ngambek ya gara2 kamu."
"Gara2 saya? Maaf,pak.Saya nggak ngerti."
"Apa kamu tidak memerhatikan,sudah hampir 2 pekan inikan,Ia nggak beli bunga aster dikedaimu ini."

"Iya,Pak.Padahal paling tidak biasa Chessa akan kesini 2 hari sekali untuk beli bunga aster.Saya juga sempat khawatir.Apa Chessa sedang sakit."
"Chessa memang sedang sakit.Sakit hati!"
"Astafirullahal'adzim...Kenapa
?
"Kamu itu,Ris...Ris...Kamu yg lebih tahu kenapa Chessa sampai ngambek seperti itu! Kenapa kamu menolak saat ia mengajakmu kepesta perpisahan disekolahnya?"
"Oh,maksud Pak Ali,prom night itu? Ya,jelas saja saya tidak mau.Apa saya harus menghadiri perta aneh yg mengumbar aurat seperti itu? Yg lelaki sih memakai setelan jas yg sopan tapi yg perempuan? Gaun malam yg aneh!"

"Tapi kan tidak semuanya,Ris! Chessa sendiri kan sekarang sudah berkerudung.Ya,meskipun berkerudung modis.Padahal dulu,Ia paling fobi dg kerudung dan pakaian muslimah.Kamu tentu ingat,dulu Chessa berseragam sekolah masih dg rok diatas lutut.Tapi setelah sering kamu nasehati,kini ia sedikit berubah.Ia memakai hem dan rok panjang serta berkerudung saat pergi kesekolah.Saat keluar rumah pun,ia kini sering berkerudung."

"Alhamdulillah jika Chessa banyak perubahan sekarang.Tapi soal prom night,saya benar2 melarangnya untuk ikut apalagi ia malah mengajak saya.Meski saya telah menganggap Chessa adalah adik saya sendiri,bukan berarti status Chessa berubah menjadi muhrim bagi saya."
"Iya,Ris.Ia memang nggak jadi ikut prom night.Tapi ngambeknya itu lho,Ris! Nggak ketulungan! Cemberut melulu setiap hari! Cobalah hiburlah dia! Sepertinya nasihatmu kemarin soal prom night itu nyinggung perasaannya!"

Faris hanya diam dan mengangguk sembari meneruskan pekerjaannya menyortasi bunga potong.Semua harus telah siap sebelum kedainya buka tepat jam 7.Setelah itu,giliran Mila dan Lilis yg menjaga kedai buah dan bunga yg bernama Evergreen itu.Mila adalah Muslimah yg tak lain adalah adik Mahardiansyah seorang sahabat Faris yg dulu bersama merintis Evergreen.

Mila masih kuliah di DIII Kesekretaritan Universitas Brawijaya.Kebetulan kuliahnya hanya berlangsung siang dan malam hari jadi dipagi hari ia bisa membantu Faris menjaga kedai.Faris harus mengajar beberapa mata kuliah di Fakultas pertanian UNIBRAW.Kedai Evergreen nya tidak mengenal hari libur dihari minggu.Sedangkan Lilis adalah teman satu pesantren mahasiswa dg Mila yg masih kuliah di SI Perikanan UNIBRAW.

"Lalu bagaimana caranya agar Chessa nggak ngambek lagi,Pak?"
"Itulah yg sedang saya pikirkan!" Pak Ali segera memutar otaknya untuk berpikir keras.Wajahnya terlihat aneh saat ia berpikir,"Nah! Itu,Ris! Coba lihat bunga ada yg dikeranjang sebelahmu itu! Itukan aster! Bukankah Chessa sangat suka dg aster warna merah muda?"


Aster merupakan bunga yg bentuk dan ukurannya mirip dg bunga Matahari.Bunga Aster berbentuk melingkar atau seperti bintang dg kelopak dan mahkota bunga yg banyak dan terpisah.Mahkota bunga pada bunga ini ada yg panjang dan ada yg kecil,bermekaran mengelilingi bunga2 kecil yg ada ditengahnya.Bunga ini juga harum sekali karena bentuk yg sederhana dan indah sering diidentikan dg simbol kesederhanaan,keriangan dan kegembiraan.

"Iya,Pak! Tapi Aster itu sudah sedikit layu sebenarnya Aster itu sengaja saya simpan untuk Chessa tapi ia malah ngambek dan nggak kesini!"
"Sedikit layu nggak apa2.Sudahlah! Bungkus saja! Nanti saya akan memberikannya pada Chessa agar ia nggak ngambek lagi."
"Baiklah kalau begitu." Kemudian Faris membungkus Aster yg berwarna merah muda dg selembar kertas, "Pak Ali tak perlu membayarnya ini sudah tak layak jual.Sampaikan juga permintaan maaf saya padanya jika kata2 saya kemarin kurang nyaman baginya."

"Oke!" Pak Ali segera beranjak pergi.
"Tunggu,Pak! Ada yg mau saya titipkan untuk Chessa."
"Apa,Ris?"
"Sebentar,Pak.Biar saya ambilkan dulu dikantong jaket saya dibelakang."
Tak lama kemudian,Faris telah kembali dg menyerahkan selembar kertas pada Pak Ali.

"Ini adalah tiket masuk acara talk show minggu depan di Samantha Krida untuk Chessa.Semoga Chessa bisa menemani saya diacara tersebut."
"Baiklah.sampai nanti,Ris!"

Sementara itu,suasana dirumah Chessa juga sudah menampakkan berbagai aktifitas.Ayahnya yg dihari biasanya harus buru2 kekantor pemerintahan kota Malang,pagi ini nampak santai sembari membaca koran pagi dan menikmati secangkir kopi disampingnya.

Sedangkan Chessa yg malas,masih memakai pakaian tidur dan sandal lembut berbentuk boneka kelinci.Chessa dg rambut acak-acakan,menggelayut manja dipundak ibunya yg sedang mempersiapkan sarapan pagi.Hari minggu bagi Chessa adalah hari yg tepat untuk memanjangkan tidurnya.Terlebih saat ini ia sedang cuti shalat.

"Lho,Bu! Ini bunga dari mana?"Mata Chessa seketika terbelalak melihat Aster dalam vas bunga pojok dapur.Ia langsung mengambilnya dan langsung membenamkan wajahnya ke Aster merah muda itu.Harum Aster itu dapat menyihir wajah Chessa jadi berseri.

"Pakai tanya dari mana! Ya,dari kakak yg paling kamu banggakan itu.Tadi Pak Ali yg membawanya."
"Oh...Mas Faris genit juga ya,Bu! Ia kirim bunga buat Chessa.Mungkin Ia nyesel telah nelantarkan adiknya yg paling cantik ini.He... He... "

"Husss...Ngawur kamu,Chess! Lha wong itukan bunga yg biasa kamu pesan! Memangnya kenapa kamu beberapa hari ini nggak mengunjungi kakakmu lagi? Sampai2 bunganya layu seperti ini."

"Ia sok,Bu! Kuper! Aneh! Jadul bin Kolot! Sudahlah,Bu! Chessa males ngomongin dia!"

"Lalu kenapa kamu betah peluk Aster itu?"
"He... He...,lupa! Iya,ini Chessa taruh lagi divas! Huh,Ibu!"
"Eh,tadi Pak Ali juga titipkan ini untukmu.Kata Pak Ali,Faris ingin kamu menemaninya di acara minggu depan."

Chessa menerima secarik kertas dari ibunya lalu memerhatikannya dg seksama.
"Talk show:Manajamen Cinta... Menikah sambil Kuliah? Kenapa tidak!" Chessa membacanya perlahan,"Oh,mungkin Mas Faris ingin Chessa menemaninya ditalk show ini,Bu"
Ibu Chessa mengangguk berkali-kali.

"Hore!!! Akhirnya,Chessa bisa jalan2 dg Mas Faris! Tapi kok tema talk shownya aneh banget ya,Bu?
Chessa kan masih anak2! Lagipula,nggak biasanya Mas Faris pake ajak Chessa diacara kampusnya.Tapi nggak papa,deh! Yg penting bisa jalan berduaan dg Mas Faris!"

Seketika Chessa langsung memeluk ibunya dg erat sembari melambungkan angan indahnya bersama kakaknya.

Mila kembali merapikan bunga2 potong di ember dan buah yg tertata dirak.Sesekali ia menengok jam tangan yg melingkar ditangan kanannya.
Ia cemas,ia menunggu Faris untuk menggantikannya di kedai karena Mila harus segera bersiap untuk kuliah.

Sementara Lilis sudah pulang lebih dulu.Ferdian yg biasa menggantikan Mila siang itu sedang pulang kekediri.Terpaksa Faris yg harus menggantikannya.Sebenarnya Faris hanya bertugas menyortasi buah dan bunga yg layak jual,tetapi seringkali ia juga menemani Ferdian menjaga kedainya disore hari.

"Afwan,Ukhti.Tadi ada mahasiswa yg ingin bimbingan.Materinya agak rumit,jadi agak lama padahal semestinya,jadwal bimbingannya kemaren sabtu.

Kedatangan Faris yg tiba2 membuat Mila sedikit terkejut.
"Ah,nggak apa-apa.Belum telat kok"Jawab Mila sembari menundukan kepala, "Oh,ya tadi pagi,Ada Pak Herman kesini.Beliau ingin memesan 100 buah semangka untuk dihidangkan dipesta pernikahan putrinya."

"Oh,ya? Kapan?"
"Sekitar 2 minggu lagi.Beliau juga memesan beberapa macam bunga untuk dekorasi pelaminannya. Pesanan lengkapnya ada didalam laci,Mas."

"Baiklah.Segera saja akan kuhubungi Mahar untuk menyiapkan segalanya,semoga semua bisa terpenuhi."
"Oh,ya.Tadi pagi Mas Faris buru2 pergi,padahal ada brownies,"kata Mila sembari membuka kotak yg berisi brownies dan meletakannya dimeja samping Faris.

"Subhanallah! Jazakillah ya,ukh.Brownies coklat ya! Buatan sendiri,nih? Ah,sayang Ferdian nggak ada.Ia juga suka banget lho dg brownies buatanmu!"
Mila tak menjawab.Hanya tersenyum dg tetap menahan pandangannya.Sementara Faris segera mengambil tempat duduk.Kemudian langsung memotong brownies tersebut dan menyantapnya.

"Sekarang saya pulang dulu.Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam warahmatullah... Jazakillah ya,ukh" kata Faris dg mulut yg belepotan brownies.
"Mil... Mil... Sabtu depan kamu datang ke talk showkan?"

"Insya Allah..."
"Apa saya bisa minta tolong?"
"Apa ya,Mas?"
"Chessa... Kamu kenal dia kan? Insya Allah,Ia akan datang ke talk show jika memang jadi datang,tolong kamu temani dia ya... Bisa kan?"

"Mil... Mil... Sebentar Mil..." Mila yg telah ditepi jalan raya,hendak menyeberang,terpaksa harus kembali ke kedai.
"Iya,Mas.Ada apa?"
"Kalau Chessa menggunakan pakaian yg seronok,tolong minta dia ganti pakaian untuk itu,bawakan juga gamis panjang dan kerudung yg bagus dan sesuai untuknya.Jika ia tak mau ganti,bilang saja saya yg nyuruh!"

"Baik,Mas.Sudah Mas? Ada lagi?"
Faris hanya nyengir "Mil... Mil..."
"Apa lagi,Mas?!!" tanya Mila sewot tapi tetap menundukan kepala.
"Jazakillah ya..."
Mila tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala berkali-kali,"Mila pulang dulu,Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam warahmatullah..."

Faris segera mengambil daftar pesanan Pak Herman lalu menghubungi Mahardiansyah guna memastikan pesanan2 dapat terpenuhi semua.Mahardiansyah bekerja dikebun cangar,kebun penelitian milik Fakultas pertanian UNIBRAW.Dikebun yg luasnya berhektar-hektar tersebut,dikembangkan sebagai penelitian berbasis pertanian organik.Hampir semua tanaman yg dibudidayakan dikebun cangar adalah organik hanya beberapa lahan saja yg tidak menggunakan sistim pertanian organik.

Semua buah-buahan yg dijual dikedai Evergreen semua berasal dari kebun Cangar dan dapat dipastikan organik.Setiap pekan atau jika ada tambahan pesanan,Mahardiansyah selalu mengirimkan buah2 organik hasil dari kebun Cangar ke kedai Evergreen.

Pada awal perintisan kedai Evergreen oleh Faris dan Mahardiansyah dulu mereka sering belanja buah-buahan dipasar Dinoyo namun buah-buahan yg ada dipasar Dinoyo tidaklah organik seperti dari kebun Cangar.Harganya pun jauh lebih murah jika dibandingkan dg buah-buahan organik.

Tapi konsumen sekarang banyak memilih buah-buahan organik.Mereka tahu akan manfaat dan kandungan vitamin dalam buah organik lebih banyak daripada non organik


Selain buah terasa lebih segar karena perawatannya tanpa menggunakan bahan2 kimia.Meskipun para konsumen harus merogoh kocek lebih banyak ketimbang untuk membeli buah non organik.


"Kalau untuk 100 buah semangka kayaknya tidak ada dikebun mungkin hanya sekitar 70 buah saja tapi nanti aku carikan kekurangannya dipetani sekitar semoga saja bisa terpenuhi 100 buah!"kata Mahardiansyah via ponsel.

"Baiklah.Jazakkallah,Har!"
"Bagaimana kabar Mila,Ris?"
"Alhamdulillah,Insya Allah adikmu baik2 saja.Baru saja ia pulang."
"Tolong jaga dia ya,Ris.Jangan sampai ia kena virus merah jambu! Aku ingin ia konsen kuliah dulu!"
"Mila jatuh cinta? Kamu nggak salah,Har? Ia terlihat baik2 saja lagipula jika Mila ingin segera menikah bukankah itu hal yg bagus? Kamu sendiri nikah saat semester 4.

"Nggak semudah itu,Ris! Mauku juga begitu,ketika ia dah mantep ingin cepat menikah,aku memilihkan suami yg saleh dan cocok untuknya.Tapi masalahnya..."
"Masalahnya apa,Har?"

"Ah,sudahlah Ris! Yg jelas tolong jaga Mila untukku jika Ia sedikit saja salah jalan,tegur saja dia.Ngerti kan maksudku?"
"Baiklah,Har! Besok akan kusampaikan salam dan nasihat darimu untuk Mila"
Setelah mengakhiri pembicaraan.Faris bertanya-tanya dalam hati.Apakah memang benar jika Mila segera ingin menikah? Dengan siapa? Subhanallah! Jangan2 lelaki yg dimaksud adalah Ferdian? Bisik Faris dalam hati.Ia teringat beberapa hari yg lalu,Ferdian bercerita banyak tentang perasaannya kepada Mila.
Wah! Gawat nih! Mereka harus segera dikarantina! Agar nggak salah arah! Faris berpikir keras mencari jalan keluar bagaimana caranya agar mereka tidak saling berdekatan.

Bagaimanapun,virus merah jambu sangat canggih dan ganas dalam penularannya tapi virus merah jambu akan terasa semanis madu setelah pernikahan yg penuh berkah terjadi.

Saat Faris tengah berpikir menemukan cara untuk menetralisir virus merah jambu yg terjadi diantara Ferdian dan Mila,sebuah taxi biru berhenti tepat didepan kedainya.


Seorang lelaki yg berusia sekitar 60 tahun keluar dari mobil dg sebuah tongkat ditangannya.Meski menggunakan tongkat,lelaki tua tersebut terlihat masih tegap dalam berjalan.Sementara sopir taxi berjalan mengiringnya.Faris mengucapkan salam terlebih dahulu sembari melemparkan senyuman kepada mereka.Lelaki tua bernama Pak Burhan,pengusaha bisnis properti dikota Malang.

"Kamu benar,Ris! Buah organik memang terasa beda.Sekarang saya ingin melon organik itu lagi" ucap Pak Burhan semangat
"Selain lebih segar,buah organik memang lebih menyehatkan karena memang tanpa residu bahan kimia didalamnya,"kata Faris sambil memilih melon terbaik untuk pelanggannya tersebut.

"Begitukah caramu memilih melon?"
"Iya,Pak.Melon yg manis biasanya ditandai dg patahan tangkainya atau butterspotnya terlihat mekar dan berwarna kekuningan.Selain itu,melon yg guratan uratnya banyak dan tebal seperti ini adalah tanda buah sudah matang sewaktu dipanen dan yg paling mudah,tanda melon itu bagus adalah baunya wangi"

Sementara itu Pak Burhan hanya mengangguk -angguk sembari memerhatikan ember yg berisi mawar merah.
"Mawar merah ini cocok untuk ibu"kata Faris saat memberikan setangkai mawar merah pada Pak Burhan tetapi Pak Burhan malah tertawa berbahak sampai terbatuk-batuk


"Itukan bagi kalian yg muda-muda masak sudah kaki-kaki seperti ini mau berikan gituan pada istrinya ngawur kamu,Ris!"
"Eh,jangan salah,Pak.Justru kedai ini melarang kerar jika untuk muda-mudi yg beli bunga dikedai ini untuk pacarnya! Tapi jika untuk istri,suami,keluarga maka kami akan berikan potongan harga atau bonus bunga! Lha seperti promo ini,Pak!"jelas Faris sembari menunjukan promo didinding kedai,"UMMI DAY:Hari Bunga Untuk Ibu".
Maksudnya disetiap hari sabtu dan minggu,kedai kami akan memberikan bonus 1 buket bunga bagi pelanggan yg membelikan bunga untuk Ibu atau Istrinya! Jadi beli satu buket dapat 2 buket bunga!"

Lelaki tua itu tetap tertawa meski Faris telah menjelaskannya dg panjang lebar.
"Tapi aku malu,Ris! Selama ini,aku tak pernah memberikan bunga untuk Istriku jangankan bunga,kata cinta saja tak pernah aku ucapkan setelah kami menikah"

"Makanya,Pak.Inilah saat yg tepat untuk menyatakan cinta dan sayang Bapak pada Ibu.Ibu pasti akan bahagia sekali menerima bunga ini terkadang memang ada hal tertentu yg tak bisa diucapkan dg kata2.Lha,dg bunga inilah,Bapak bisa menyelipkan kata cinta untuk Ibu"

Tiba-tiba mata lelaki tua itu berkaca-kaca,"Terserah kamulah,Ris! Bungkuskan mawar itu untukku!"
"Baik,Pak.Karena hari ini program spesial UMMI DAY,maka Bapak mendapat 2 buket mawar merah dg cukup membayar 1 buket saja."

"Terima kasih,Ris.Tapi jangan lupa bungkuskan juga 2 melon yg kau pilihkan tadi"
"Siap,Pak!"
Faris dg cekatan membungkus semua pesanan Pak Burhan

Tepat jam 9 malam,semua penerangan didalam masjid telah mati tinggal beberapa lampu diserambi masjid yg masih dibiarkan benderang.Beberapa jamaah yg menghabiskan selepas isya tadi dg membaca Al-Qur'an dimasjid,kini telah pulang.Gorden telah tertutup rapat,begitu juga pintu dan jendela2.Faris segera mengunci pintu gerbang depan masjid rapat2 lalu Ia bergabung dg Sais dan Ferdian yg telah menunggunya dikamar ta'mir.

Ferdian baru saja kembali dari kediri ba'da Ashar tadi.Sekarang mereka bertiga sedang menikmati camilan yg dibawa Ferdian,sembari bercerita tentang kesehatan Ibu Ferdian yg sudah mulai membaik.

Sejak awal kuliah di DIII pertanian hingga transfer ke SI dan melanjutkan S2 Management UNIBRAW,Faris telah tinggal dimasjid tersebut jadi hampir 7tahun,Ia telah menjadi ta'mir masjid terbesar dikelurahan Ketawanggede tersebut.Baginya,sebuah keuntungan bisa mengabdikan diri di rumah Allah.Merawat,menjaga dan meramaikan masjid.

Tak saja berburu amal yg baik dg menjadi imam shalat berjamaah,adzan,iqamah,hingga menyapu dan mengepel lantai serta membersihkan kaca jendela agar tak berdebu dan segala aktivitas lain.Dan yg terpenting shalat jamaah Faris selalu terjaga.

Seringkali Faris mendapat tawaran untuk kos,kontrakan bahkan ada teman yg rela menitipkan rumah disuatu perumahan untuk Faris tinggali tapi Ia menolaknya bukan karena tak mampu untuk sekadar cari kos atau ingin ngirit dg tinggal dimasjid.Gajinya sebagai dosen dan ditambah laba lain dibeberapa lini usaha yg dibangunnya dg beberapa temannya lebih dari cukup untuk cari kos atau rumah kontrakan.

Bagi Faris,tak ada yg lebih indah dibandingkan jika diingatkan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah.Saat didalam masjid tersebut,dada Faris selalu berdebaran tasbih dan gemuruh zikir.Selalu saja Ia ingin cepat2 memperbarui wudhunya,Shalat 2 rakaat lalu mengisi waktu dg membaca Al-Qur'an selalu saja Ia merasa berdesakan dg ribuan malaikat yg sedang bertasbih,lalu membangunkanmya disepertiga malam terakhir,saat tiba2 ia tertidur dalam i'tikafnya.selalu saja.


Sementara Ferdian sudah 2tahun tinggal dimasjid tersebut sedangkan Sais baru setahun yg lalu.Sais masih aktif dibangku S1 jurusan budidaya perikanan dan Ferdian sedang mengerjakan proposal untuk skripsinya dijurusan peternakan.Pendahulu mereka berdua sudah kembali ke daerah asal setelah menuntaskan S1 hanya Fasis yg masih bertahan dimasjid tersebut.Ia tak mungkin malu tinggal dirumah Allah malah sebuah kehormatan.

Meski tinggal dimasjid,Faris memiliki beberapa lini usaha yg bekerja sama dg teman atau instansi.Baik teman seketika S1 dulu atau saat S2 sekarang ini.Bahkan Faris juga terlibat beberapa proyek yg dikembangkan oleh beberapa dosen senior di UNIBRAW.

"Oh ya,Fer! Sebenarnya ide ini sudah aku endapkan selama berbulan-bulan.Aku ingin segera merealisasikannya aku butuh bantuanmu,Fer!"

"Bisnis atau bukan? Kalau bisnis it's oke-lah!"
"Kapan aku pernah bicara bukan soal bisnis? Selalu uang dan uang!"
Mereka tertawa bersama sementara Sais membuka jendela kamar tersebut.Sedetik kemudian angin malam merangsek masuk,menyelinap pada poster besar bergambar ka'bah dan masjidil haram didinding kamar.Poster tersebut sedikit mengembang karena berangin untung saja ada paku yg kuat menahannya.

"Proyek ini memiliki konsep sebuah kepedulian lingkungan bernama Town Clean dan Care.Town Clean dan Care ini mempunyai tugas untuk membebaskan kawasan kita dari sampah.Kamu tahu sendirikan,Fer.Dilingkungan koskosan elite di gang Watu Gong dan sekitarnya,banyak sampah yg masih berserakan dan kurang terkontrol kebersihannya memang telah disediakan banyak tong sampah tapi kebanyakan telah penuh hingga meluber dan mengotori jalan sehingga menyebabkan bau disana sini pemandanganpun jadi kurang nyaman.Kos elite pun jadi tanpak kumuh.

Itu mungkin karena sedikitnya jumlah personel kebersihan yg dikerahkan sedangkan area yg harus mereka tangani sangat luas sekali.Nah,kita nih nantinya atas nama Remaja Masjid peduli lingkungan berperan sebagai pihak swasta yg ikut membantu pemerintah dalam rangka membersihkan lingkungan kita ni dri sampah"


Faris berhenti sebentar,membiarkan Ferdian terlihat terbius dg perkataannya kemudian Faris melanjutkan kembali, "Lha bentuknya,Fer.Kita akan memberikan 2 kantong sampah yg berukuran sedang untuk kos-kosan atau rumah makan yg mau kita kelola sampahnya.2 kantong sampah itu maksudnya,satu untuk sampah kering dan satu lagi untuk sampah basah.2 kantong tersebut dapat diletakkan didalam atau disamping kos.Pemilik kos dan penghuni kos nya tak perlu repot2 membuang sampah keluar rumah jadi tong sampah didepan kosan mereka hanya akan jadi tong sampah buat sampah yg ada dijalan.

"Lha,kita Fer.Setiap sore atau sekitar bada Ashar,kita akan mengambil satu persatu kantong sampah dikos-kosan lalu mengangkutnya dg mobil pick up dan membawanya ketempat pembuangan sampah supit Urang kota Malang.Jika memungkinkan kedepan kita juga bisa bekerja sama dg pihak pengelola sampah organik,agar sampah2 itu diolah menjadi kompos atau mungkin bekerja sama dg pengrajin daur ulang dari sampah.

"Kita nanti bekerja secara profosional dan serapi mungkin,Fer.Jangan sampai terlihat kumuh dan jorok.Sampah boleh kotor tapi kita sebagai agen lingkungan yg sebenarnya nih,nggak boleh terlihat kotor.Harus bersih!
"Nah! Sekarang masuk itung-itungan bisnis! Dengarkan,Fer! Setiap kos-kosan atau rumah makan yg ikut dalam program kita nih,Fer.Wajib membayar infaq sebesar 1000 rupiah perhari untuk 2 katong sampahnya.Insya Allah,Ibu kos elite atau rumah makan banyak yg mau kok untuk membayar segitu agar lingkungannya terlihat bersih.Ia pun tak perlu repot2 gembar-gembor ke mahasiswa yg kos untuk buang sampah yg ada dikamarnya yg telah menggunung mereka cukup memasukkan sampah kekantong sampah yg kita sediakan didekat mereka.Mereka tak akan merasa jorok dg kantong sampah tersebut karena setiap hari kita mengambil kantong sampah2 tersebut lalu kita menggantinya dg kantong sampah yg bersih.

"Coba saja kamu itung sendiri,jika seandainya ada 100 saja kos-kosan atau rumah makan yg ikut program ini sehari saja,kita sudah mengumpulkan 100.000


Sebulan? Itung aja sendiri! Tapi tidak semua itu hak kija,Fer.Dari 1000 rupiah tersebut,500 rupiah saja menjadi milik kita sedangkan sisanya untuk beli bensin mobil pick up dan ongkos cuci kantong sampah selebihnya adalah sedekah kita kemasjid ini untuk mobil pick up nya nanti aku usahakan pinjam saja pada seorang teman di S2.Ia seorang kontraktor yg akrab sekali denganku jadi kita tak perlu keluarkan uang untuk sewa mobil."

Ferdian terlihat serius sekali mendengarkan penjelasan Faris.Seakan membenarkan apa yg baru saja didengarnya.
"Lha,masalahnya,Fer.Saat ini hanya kamu yg bisa mengemudikan mobil untuk itulah,aku meminta bantuanmu untuk mengemudikan mobil pick up yg akan kita gunakan nanti untuk mengangkut kantong sampah dari kos-kosan.Bagaimana,Fer? Aku yakin kamu pasti setuju!"

"Lalu bagaimana dg kedainya?"
"Beberapa bulan lalu,Mila bercerita bahwa sebenarnya Vika,adik kosnya ingin bekerja dikedai.Mungkin sekaranglah saat yg tepat untuk sementara membantu mereka saat sebelum kedai buka dan saat hendak tutup tapi untuk pagi dan sore hari biar Mila,Lilis dan Vika yg menjaganya kau tak perlu lagi menghabiskan waktu siangmu dikedai.Dengan program Town Clean dan Care,kau bisa bekerja sedikit waktu tapi dg hasil yg lumayan untuk sementara,biar aku saja yg menemanimu bekerja untuk 1 atau 2 bulan pertama.Untuk selanjutnya biar Sais atau lainnya saja yg menemanimu.Bagaimana,Is? Mau nggak?"

"Siap!!!" tiba2 Sais menyalak dg semangat.
"Baiklah.Aku bersedia ikut proyek ini "ujar Ferdian yg tak kalah semangat.
"Nah! Tinggal besok kita bicarakan ini lebih lanjut dg Pak H.Abidin,selaku ta'mir masjid ini kemudian kita buat proposal dan kita ajukan ke Pak RT pihak pengelola TPS dan lain2"kata Faris mengakhiri pembicaraan.
Faris akhirnya bernafas lega karena rencana untuk memisahkan Ferdian dan Mila untuk sementara waktu akan segera terwujud

Dalam pikiran Faris,jika Ferdian tetap dibiarkan bekerja dikedai dan tiap hari ketemu dg Mila,maka rentan sekali tumbuh virus Merah Jambu yg mengkhawatirkan apalagi Faris teringat dg pembicaraan dg Mahardiansyah siang tadi bahwa jika Mila ingin segera menikah dg lelaki.Sementara lelaki itu belum siap untuk menikah dalam benak Faris,ketidaksiapan Ferdian untuk menikah mungkin karena faktor ekonomi untuk itu,Faris ingin membantu Ferdian untuk berwirausaha dalam bentuk program Town Clean dan Care tersebut selain nantinya,Faris juga akan melibatkan Ferdian kebeberapa lini usaha yg telah Faris kelola.

*bersambung...

LOWONGAN KERJA ONLINE INPUT DATA

 
  1.  Kerja System Online
  2.  Penawaran Bonus Gaji Pokok 2 Juta/Bulannya 
  3.  Pekerjaan Hanya Mengumpulkan dan Menginput Data yang disediakan program Secara Online,  Per-Input dapat  komisi  Rp. 10.000, - Bila Sehari Anda Sanggup Menginput 50 Data Maka Gaji  Anda 10RbX50Data=500Rb  Rupiah/Hari. Dalam 1 Bulan   500RbX30Hari=15Juta/Bulan.
  4.  Untuk Semua Golongan Individu Pelajar/Mahasiswa/Karyawan/Siapa saja Yang Memiliki Koneksi  Internet, Dapat  Dikerjakan   dirumah/diwarnet.
  5.  Mendapatkan Gaji 200Rb Didepan Setelah Pendaftaran Untuk Semangat Kerja Pertama Anda.
Cara Pendaftaran : Kirimkan Nama & Alamat Email anda MELALUI WEBSITE dibawah ini

Maka Demo dan Konsep kerjanya selengkapnya langsung kami kirimkan ke alamat web tersebut


Tidak ada komentar:

Posting Komentar