Jumat, 19 Agustus 2011

60 Tahun Ke Atas

Sahabat2 masih ingat dengan bacaan majalah Bobo sewaktu ketika kecil ketika itu kita masih duduk dibangku SD hehehehe..... yaa kalo sekarang masih eksis berlangganan majalah Bobo yaa syukurlah mungkin sudah ada sebagian dari sahabat yang sudah membaca kisah cerpen ini.... mudah2 an yang saya Copas dari majalah Bobo ini bermanfaat buat sahabat2 dan bisa diambil hikmah dari kisah dongeng cerpen ini ^_^

Dahulu kala di sebuah negeri, hiduplah penguasa yang sangat kejam. Ia membuat peraturan aneh bagi penduduk desa yang di bawah kekuasaannya.
Penguasa itu mengharuskan orang tua yang berusia 60 tahun ke atas, dibuang ke lembah di hutan.

Meski usianya sudah 60 tahun ke atas, ia masih cerdas! Ilustrasi: dreamstime.comDi sebuah desa, tinggallah seorang petani bernama Taichi. Ia tinggal bersama ibunya yang berumur hampir 60 tahun. Pada suatu hari, ibunya berulang tahun yang ke 60. Berarti sudah tiba saatnya untuk dibuang ke lembah.

Hari itu cuaca sangat cerah. Taichi mulai mendaki gunung sambil menggendong ibunya di punggung. Hati Taichi sangat sedih karena sebentar lagi ia harus membuang Ibu yang sangat dicintainya.

Hal itu harus ia lakukan sesuai peraturan. Sebab kalau tidak, keluarganya akan dibinasakan.
Di punggung Taichi, sang Ibu diam saja. Kaki Taichi serasa semakin berat melangkah. Dengan tertatih-tatih Taichi terus mendaki gunung.

Sesekali tangan ibunya yang keriput memetik bunga di dekatnya dan membuangnya ke jalan. Berulang-ulang hal itu dilakukan. Taichi kemudian menegurnya.

Kenapa Ibu melakukan itu? Apakah Ibu ingin kembali ke rumah? Kalau Ibu aku buang ke lembah, Ibu akan segera mati. Tapi kalau Ibu kembali ke rumah, aku tak tahu bagaimana kejamnya penguasa desa. Keluarga kita akan binasa semua,” kata Taichi sambil sejenak membetulkan gendongannya.

”Tidak anakku,” jawab Ibu Taichi. ”Ibu melakukan ini agar kau tidak tersesat waktu pulang. Bunga-bunga ini akan menjadi petunjuk pulangmu. Kamu tak usah khawatir, aku siap mati di gunung,” lanjut ibu Taichi dengan tegas.

Mendengar jawaban ibunya yang tak disangka itu, Taichi sangat terkejut. Kakinya tak dapat bergerak. Ia merasakan betapa besar kasih sayang orang tuanya itu kepada anaknya.

Tanpa pikir panjang, Taichi segera menggendong kembali ibunya menuruni gunung dan kembali ke rumah. 
Melihat kelakuan Taichi, ibunya berkata dari pundak Taichi, ”Kamu tidak boleh melakukan ini, nanti keluarga kita akan disiksa penguasa!”

Berkali-kali Ibu berseru dan menasihati Taichi. Namun Taichi pura-pura tidak mendengar.  Setiba di rumah, Taichi membuat sebuah kamar di bawah tanah. Ia lalu menyembunyikan ibunya di kamar itu.

Tak lama kemudian, penguasa Desa membuat perintah yang sangat sulit bagi petani di desa itu. ”Cobalah kalian buat tali jerami yang dipilin dari abu. Lalu segera bawa ke istana.”

Semua petani tidak dapat membuatnya. Mana mungkin abu dipilin untuk membuat tali jerami. Taichi segera pulang dan menceritakannya ke ibunya.

Ibunya kemudian mengajarkan pada Taichi bahwa tali jerami itu dapat dibuat dengan memilin jerami biasa. Lalu dibakar hati-hati agar pilinannya tidak rusak.

Taichi lalu melakukan. Benar kata ibunya. Dengan gembira Taichi segera membawa hasil karyanya ke istana. Tak seorang pun berhasil melakukan perintah penguasa, kecuali Taichi.

Penguasa heran melihat kepintaran Taichi itu. Pada hari yang lain, penguasa memerintah petani di desa itu untuk memasukkan benang melalui kerang besar yang bentuknya mirip terompet. Taichi kembali ke rumah dan menceritakannya ke ibunya.

”Pertama, hadapkan ujung kerang terompet ke arah cahaya terang. Lalu letakkan sebutir nasi di ujung benang. Kemudian ikat seekor semut dengan benang, lalu suruh semut itu menggigit nasi itu. Semut akan membawa nasi naik ke ujung lainnya. Maka benang itu pun akan ikut masuk melalui badan kerang terompet yang berkelok-kelok itu, ” ibunya menjelaskan.

Taichi segera melaksanakan apa yang dikatakan ibunya. Dan ternyata benar. Ia lalu membawa hasilnya ke istana. Penguasa sangat tercengang dan memuji kecerdikan Taichi.

”Mengapa kau selalu berhasil melakukan pekerjaan sulit? ” tanya raja.
Taichi tak dapat menyembunyikan keadaan sebenarnya.
”Tuan, sebenarnya yang mengajari hamba adalah ibu hamba. Ia tidak hamba buang ke dalam lembah, tetapi hamba sembunyikan di bawah tanah, ” kata Taichi.

Penguasa merasa terharu mendengar cerita Taichi. 
”Orang tua memang tahu lebih banyak. Kita harus menghargai mereka, ” kata penguasa.
Sejak itu, peraturan pembuangan orang yang berusia 60 tahun ke atas itu, dihapuskan.

Dari dongeng rakyat Jepang, diceritakan kembali oleh Rara Maya Bobo No. XXXI



LOWONGAN KERJA ONLINE INPUT DATA
  1.  Kerja System Online
  2.  Penawaran Bonus Gaji Pokok 2 Juta/Bulannya 
  3.  Pekerjaan Hanya Mengumpulkan dan Menginput Data yang disediakan program Secara Online,  Per-Input dapat  komisi  Rp. 10.000, - Bila Sehari Anda Sanggup Menginput 50 Data Maka Gaji  Anda 10RbX50Data=500Rb  Rupiah/Hari. Dalam 1 Bulan   500RbX30Hari=15Juta/Bulan.
  4.  Untuk Semua Golongan Individu Pelajar/Mahasiswa/Karyawan/Siapa saja Yang Memiliki Koneksi  Internet, Dapat  Dikerjakan   dirumah/diwarnet.
  5.  Mendapatkan Gaji 200Rb Didepan Setelah Pendaftaran Untuk Semangat Kerja Pertama Anda.
Cara Pendaftaran : Kirimkan Nama & Alamat Email anda MELALUI WEBSITE dibawah ini

Maka Demo dan Konsep kerjanya selengkapnya langsung kami kirimkan ke alamat web tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar