Senin, 29 Agustus 2011

Mencintaimu Karena.......


Setiap hari aku slalu belajar bagaimana cara mencintaimu dengan sederhana,  semisalnya menitipkan bati-bait doa disela-sela bantal tidurmu

Ya. Sebuah ungkapan sajak yang tak pernah usai ditulis, ia berasal dari hati seseorang kala jatuh cinta.
Namun, banyak hal yang mempengaruhi cinta, entah itu memang benar mencintai, atau hanya karena motivasi atau bahkan yang tak pernah sama sekali diketahui.

Mencintai karena Kekaguman
Cinta ini sangat rapuh karena hanya didasarkan pada rasa kagum semata. Jika obyek cinta tidak lagi terlihat mengagumkan, maka cinta ini mudah pudar dan rentan untuk beralih kepada yang lain.


Mencintai karena Tertolong
Seseorang bisa mencintai karena jatuh cinta pada orang yang pernah menolongnya. Sebenarnya cinta ini terlalu tergesa-gesa dan sangat rapuh juga, karena orang tersebut belum mengenal baik karakter si penolong. Kalau karakternya baik, maka tentu tidak ada masalah. Namun, jika karakter orang tersebut tidak memenuhi standar yang sesuai harapan, maka rasa kecewa telah menanti untuk masuk ke hati.

Mencintai karena Butuh
Cinta yang timbul karena orang itu selalu ada di saat kamu sedang sedih, luka dan sangat membutuhkan seseorang yang menjadi tempat curahan. Cinta ini juga terlalu riskan karena dapat membuat seseorang menjadi egois, pencemburu, posesif, dan bergantung pada orang lain (membentuk pribadi yang rapuh)

Mencintai karena Terhibur
Banyak orang jatuh hati pada seseorang yang memiliki sensasi humor tinggi, gaul alias gokil namun perlu dipertanyakan apakah saat tekanan datang, orang tersebut dapat membawa masalah itu dengan baik. Ingatlah, bahwa karakter seseorang justru muncul pada saat seseorang itu mengalami tekanan.

Mencintai karena Kasihan
Banyak kasus seperti ini yang terjadi. Alasannya sangat-sangat klasik, bahkan alasan ini sudah ada sejak zaman Majapahit yang tetap saja masih dibawa-bawa sampai sekarang. Entah apa yang berada didalam pikirannya hingga mampu berpikir sejengkal itu “…kasihan, kalau ditolak, dia mengancam untuk bunuh diri…”. Jangan sekali-kali menyamakan iba dengan cinta. Karena Iba tak akan pernah menyempurnakan cinta. Kamu sendirilah yang bakal tersiksa pada ahirnya nanti.

Mencintai karena Kecocokan
Kecocokan adalah alasan populer seseorang dalam berhubungan, namun ketidak cocokan juga merupakan alasan yang sering dipakai untuk mengakhiri hubungan. Hubungan yang dilandaskan pada kecocokan belaka tidak akan bertahan lama.

Mencintai karena cinta sejati
Cinta inilah yang sangat di idamkan semua orang. Semua orang menharapkan dapat mencintai cinta sejatinya. Namun, untuk sesuatu yang berharga memang perlu pengorbanan untuk memperolehnya atau mempertahankannya. Cinta ini memiliki keterbukaan dan saling penerimaan antara satu dengan yang lain. Cinta sejati juga bukan membebaskan masalah namun menghadapi masalah bersama-sama. Ini cinta yang teruji, yang tak lekang oleh waktu, karena diikat oleh setia dan bukan perasaan belaka.

Bagaimana dengan anda? Sudahkah anda mencintainya lebih dari sebelumnya?

Cintailah sesungguhnya,
#KarenaCinta bukan mencari seseorang yang sempurna
tetapi menemukan seseorang yang mampu menjadikan dirimu sempurna

#KarenaCinta bukan untuk dimiliki,
ia dititipkan dalam hati untuk dijaga

LOWONGAN KERJA ONLINE INPUT DATA

 
  1.  Kerja System Online
  2.  Penawaran Bonus Gaji Pokok 2 Juta/Bulannya 
  3.  Pekerjaan Hanya Mengumpulkan dan Menginput Data yang disediakan program Secara Online,  Per-Input dapat  komisi  Rp. 10.000, - Bila Sehari Anda Sanggup Menginput 50 Data Maka Gaji  Anda 10RbX50Data=500Rb  Rupiah/Hari. Dalam 1 Bulan   500RbX30Hari=15Juta/Bulan.
  4.  Untuk Semua Golongan Individu Pelajar/Mahasiswa/Karyawan/Siapa saja Yang Memiliki Koneksi  Internet, Dapat  Dikerjakan   dirumah/diwarnet.
  5.  Mendapatkan Gaji 200Rb Didepan Setelah Pendaftaran Untuk Semangat Kerja Pertama Anda.
Cara Pendaftaran : Kirimkan Nama & Alamat Email anda MELALUI WEBSITE dibawah ini

Maka Demo dan Konsep kerjanya selengkapnya langsung kami kirimkan ke alamat web tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar