Kamis, 13 Oktober 2011

♥♥ ~* ::Bidadari Untuk Ikhwan (BAG. 9):: *~ ♥♥


Yuk baca lagi.... Bagi yang belum baca BAG (1) Sampai BAG (8) Silakan Buka Page "Strawberry" Ini baca sebelum catatan Bag (9) ^_^

Karya : Fajar Agustanto

"Post-post!"ucap seorang diteras bagian rumah
"Iya...!"Sahutku sambil dengan cepat mendatangi pak post.
"Khalid Herdriansyah?"
"Iya,saya pak!"
"Tolong tanda Tangani disini!"ucap pak post,Sembari menunjukan kertas yg akan aku tandatangan.
"Terima kasih pak!"kataku
Pak post hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya dan berlalu dari hadapanku

Surat yg sudah lama aku tunggu-tunggu yg akan memberikan sebuah keputusan yg akan menapak masa depanku.Menepak keinginanku dalam menggapai masa bidadari surga.

Menapaki jalan-jalan surga yg insya allah aku lewati dengan bidadari Allah.Menapaki kehidupanku selanjutnya.Kehidupan dengan seorang bidadari.Bidadari yg sudah lama aku rindu dan impikan.

Aku duduk dalam sofa tua yg penuh dengan luka-luka perang.Sehingga harus ditambal,untuk menutupi luka-lukanya.Sofa butut,Kubuka perlahan-lahan,sebuah surat kiriman keluargaku yg ada dikampung.Saat aku buka,ternyata ada beberapa lembar surat yg telah dituliskan,selain ucapan pembuka.Tertulis dipojok kiri atas setiap suratnya Bapak,Ibu,dan Nurul.Hem sepertinya aku harus mendapatkan banyak masukan dari keluargaku nich atau bahkan kritikan pedas dari Bapaku,hem! Pikirku.
Surat pertama,dari Bapak

Untuk Khalid
Anakku

Le,Bapak kaget saat menerima surat kamu.Bapak jadi teringat masa-masa kecil kamu dahulu.Masa ,saat kamu masih ingusan.Bapak juga teringat,saat Bapak memarahi kamu karena mencuri mangganya Bude Narsih apalagi Bapak masih ingat,saat kamu mandi dikali,Bapak menghajar kamu habis-habisan.Bapak sangat khawatir le,pada saat itu.Bapak merasa,bahwa kamu belum dapat melindungi diri kamu sendiri.Le,Bapak nggak melarang kamu menikah kamu memang sudah besar.Sudah tidak akan mencuri mangga lagi,apalagi mencuri harta orang lain kecuali mencuri hati seseorang gadis yg akan kamu jadikan istri! Bapak yakin,kamu sudah dapat menentukan kebenaran dan kesalahan.Bapak sangat percaya,kepada kamu.Bapak tidak akan mengatur kamu.Karna Bapak yakin kamu bisa mengatur diri kamu sendiri dan bisa mengatur istri kamu.Bapak sangat yakin apalagi saat kamu pulang dari kota.Bapak sangat merindukan kamu.Merindukan tiwalah kamu,merindukan shalat berjamaah di masjid rindu saat kamu menjadi imam shalat.Ilmu agamamu sekarang lebih tinggi dari Bapak.Bapak yakin kamu bisa mendidik istri kamu.Bapak juga yakin pilihan calon istrimu.Meskipun didesa banyak para pemudanya menikah muda dikarenakan sudah melakukan hubungan diluar batas.Tapi Bapak yakin,kamu bukan seperti pemuda-pemuda itu.
Kamu adalah anak Bapak yg sudah Bapak ajari tentang keimanan,tentang ketauhidan,tentang keesaan.Bapak percaya kamu le.Lanjutkan pernikahan kamu,masalah kamu lulus kuliah atau belum,nggak masalah bagi Bapak.Setelah kamu menikah dan kamu punya kerjaan.Kamu bisa pulang sawah kita masih menunggumu,anak-anak didesa ini masih butuh seorang ustad.Teruslah le,Bapak merestuimu.
Hem,Bapak! Sungguh aku tak akan mengecewakan beliau.Doakan terus Pak! Doakan Khalid agar menjadi seorang pemuda yg Bapak harapkan.ucapku dalam hati.Setetes air mata kenangan jatuh diatas surat yg ditulis Bapak.Aku bahagia bersama Bapak!

Aku tersenyum dengan surat yg ditulis oleh Bapakku.Sungguh,aku teringat betul masa lalu itu.Masa kecilku saat-saat aku melakukan sesuatu yg seperti biasa dilakukan anak-anak pada umumnya didesaku.Tetapi aku benar-benar merasakan benar.Memang didikan Bapak telah tertanam pada diriku.Tidak akan pernah aku lupakan.

"Dalam sebuah perjalanan,menyusuri pantai utara berkereta ditengah malam.Surabaya Jakarta
Ku teringat masa indah.Dimasa-masa kecilku kenangan bersama Ayah,dikampung halaman.Sungguh indah,terlalu manis untuk dilupakan
Sungguh mesra,meskh beriring ketegangan...
Ayah terima kasih,ananda haturkan kepadamu
yang telah mendidik dan membesarkanku bersama ibu
Ayah,engkaulah guruku yg terbaik sepanjang usiamu
yang telah membimbing masa kecilku
Meniti jalan Tuhanku
Allah semoga engkau berkenan membalas segala kebaikannya
Menerimanya dan meridhoinya dihadiratmu"
Tak terasa Nasyid suara persaudaraan melantun dibibir ini.

Surat kedua,dari Ibu

Untuk Khalid
Anakku

Khalid,apa kabarmu nak dikota? Kamu baik-baik saja kan,nak? Kamu nggak kenapa-napakan? Ibu kaget,saat Bapak memberitahu Ibu kalau kamu ingin menikah.Memangnya kamu sudah punya calon istri? Ibu dan Bapak sudah sepakat kalau merestuimu dalam menikah nanti.Tapi Ibu masih sangat sangsi.Apakah benar kamu nggak ngapa-ngapain anak gadis orangkan? Ibu kaget,ujug-ujug kamu langsung ingin nikah.Meski Bapak meyakinkan kamu nggak akan melakukan perbuatan yg dilarang agama.
Tapi,sebagai seorang Ibu.Ibu nggak mau,kamu melakukan hal-hal yg diluar agama.
Ingat Khalid,kamu masih punya Ibu dan adikmu Nurul.Tapi Ibu akan berdoa agar kamu baik-baik saja.Khalid,Ibu sangat menyayangi kamu.Jangan kecewain Ibu ya nak dan jikalau kamu menikah nanti.Bapak dan Ibu serta keluarga disini hanya bisa memberikan restu dari sini.Kami tidak dapat berangkat kekota,ingat nak biaya perjalanan kekota mahal.Kami hanya akan mengirim sedikit uang untuk biaya pernikahanmu nanti.Jika kamu benar-benar menikah dikota.Sudah ya Nak,jaga kesehatan jangan terlalu malam.Jangan terlalu kecapean.Ibu disini menyayangimu.

Subhanaallah,sungguh Ibu sangat memperhatikan aku.Ya seperti itulah Ibuku.
Seorang wanita yg benar-benar sangat menjaga anak-anaknya.Aku tersenyum dengan surat Ibu.Bersalaman dengan seorang wanitapun aku belum pernah.Apalagi saat bertaaruf dengan ukhti Fara kerinpat dingin meluncur dengan derasnya,meskipun keringat itu nggak aku undang untuk datang.Bagaimana aku mau menyakiti seorang wanita.Tapi sungguh,aku betul-betul akan selalu teringat pesan Ibu.

Surat ketiga,dari adikku Nurul

Buat Mas Khalid
Yang tercinta
Apa kabar mas? Hehee...Nurul kaget! Tapi tenang Mas,Nurul kagetnya nggak kebentur atap kok.Paling-paling melotot aja,tapi mata Nurul ga keluar kok,Bener.Nich buktinya masih bisa buat nulis.Hehe....Mas Khalid.emang udah ada calonnya? Mas,kan dalam islam ga boleh pacaran! Ingat loh mas,pacaran itu haram.Mas,pacaran itu banyak mudharatnya.
Dosanya juga banyak.apalagi itukan mendekati zina.Nurul yakin mas Khalid lebih mengetahuinya.Makanya Mas,cepetin kuliahnya.Lalu pulang,biar disana nggak ketemu sama cewe yg pake' pakaian tetapi seperti nggak berpakaian.Dikota kan banyak cewe-cewe berpakaian seksi plus.Taukan maksudnya hehee...! Mas Khalid kalau nanti pulang.Biar Nurul kenalkan sama salah seorang ustadzah Nurul,namanya mbak Nadia.Orangnya cantik banget loh Mas,apalagi Nurul seneng sama jilbabnya itu loh Mas,jilbab yg gedhe! Yang disebut jilbabers.Nurul sering ngobrol sama mbak Nadia.Mbak Nadia seumuran sama mas Khalid. Baru lulusan kuliahan.Mbak Nadia itu keponakannya pak Suroso.Itu loh Mas yg punya peternakan sapi perah.Katanya sich,mbak Nadia itu tinggal disini disuruh pak Suroso.Untuk ngajar ngaji anak-anak desa ini.Mas pulang aja nanti tak kenalin sama mbak Nadia,orangnya cantik loh Mas bener Nurul nggak bo'ong.Kalau ada Mas Khalid,pasti mbak Nadia nggak akan digoda sama remaja-remaja desa ini.Biasalah mas,anak-anak desa pada nggak tahan pengin berkicau kalau nemuin yg bening-bening kaya mbak Nadia and yg pasti Nurul juga hehe...! Udah mas nggak usah nikah sama gadis kota. Nikah aja sama mbak Nadia hehe..! Tapi kalau mas Khalid dikota nemuin gadis yg kaya mbak Nadia sich,Nurul gapapa! Tapi kalau mas Khalid dikota nemuin cewek-cewek yg pakaiannya ketat-ketat and lalu dijadiin istri Mas Khalid huh...tujuh turunan Nurul nggak akan nerima tuh cewek.Wes,udah dulu ya mas Khalid.Nurul belum mandi nich,biasalah mau berangkat sekolah.Udah Wasalam.

Nurul,adikku satu-satunya.Alhamdulilah,sekarang udah ada akhwat yg membimbing dia.Hem,sekarang Nurul bisa juga menceramahi aku.Alhamdulillah semua sudah berubah.Nadia,seorang akhwat yg mau mengajar didesaku.Aku jadi teringat dengan salah satu teman akhwat.Namanya hampir sama,Nandia.Dia termasuk salah satu temannya ukhti Farah.Nandia memang baru lulus kemaren dan rencananya ingin sekali mengajar anak-anak dipedesaan.Apakah mungkin Nadia adalah Nandia.

Hem...! Entahlah yg penting didesaku ada seorang akhwat yg sudah siap berdakwah disana,pikirku.Kalaulah Nurul melihat ukhti Farah pasti dia akan menyatakan setuju meski nggak aku menanyakan hal itu padanya.

Surat udah selesai aku baca.Semua pada dasarnya menyetujui rencanaku meskipun ada riak-riak sedikit ketidak percayaan keluargaku.Tapi aku yakin,jika mereka melihaj ukhti Farah keluargaku akan setuju.Bahkan akan sangat Bersyukur.Aku letakan surat dimeja kayuku. Tak terasa adzan ashar telah mengumandang

******

"Gimana,akh Khalid?"tanya ustad Fadlan
"Ana,sudah memikirkannya ustad!"
"Lalu,kapan akan siap mengkhitbah?"
"Tafadhol,semua terserah antum.Keluarga ana sudah merestui rencana ana!"
"Baik kalau begitu secepatnya! Besok,kita kerumah zahra.Ana sebagai saksi antum! Gimana siap?
"Tapi ustad! Ana belum ada persiapan apapun!"ucapku galau
"Persiapan apa? Antum mau bersiap apa lagi?"tanya ustad Fadlan bingung
"Ana harus mengumpulkan uang dulu,untuk biaya pernikahan! Dan beberapa hal ya memang perlu ana siapkan"ucapku bingung
"Antum,sudah nggak usah mikirkan itu semua! Yang penting ruhiyah antum sudah siap.Maka kesiapan yg lain-lain,akan menjadi tanggungan yg sudah siap"ucap ustad Fadlan dengan senyum
Aku hanya bisa mengangguk pasrah

****

Senja sore ini memerah,awan bergumpal lebat.Bagaikan sekolompok bantal-bantal putih.Bersih,mengagumkan hati mengagumkan karena Allah menciptakannya untuk memang benar-benar dinikmati.Hingga di resapi makna yg terdalam pada semua ciptaanNya.Pada semua hal yg telah diciptakanNya. Sungguh benar-benar mengagumkan.keelokan yg tak akan pernah dapat diciptakan insan manapun.

Nikmat benar memandang keindahan sore hari.Tetapi tidak dapat dipungkiri lagi.Bahwa jantung ini masih tetap berdegup kencang. Berdegup kencang bagaikan sebuah letupan kereta batu bara yg melaju perlahan-lahan.Melaju pada saat berjalan dimedan perang.Perang yg tak terelakan antara kegalauan dengan keyakinan. Perang melawan segala kesenangan dengan kebingungan.

Apalagi ketakaburan,seorang hamba yg akan menyunting wanita yg sangat mulia dari pandanganku.Wanita yg bener-bener berada dalam mimpi indahku.Wanita yg akan selalu menyertaiku dalam segala bentuk kegiatanku,dakwahku.Apalagi mengiringi aku memasuki jannah Ilahi hingga dia menjadi seorang bidadari.Sungguh ini menjadi kenyataan.Manakala sebuah kenyataan itu telah mengapaiku. Tetapi benar-benar aku gugup sekali untuk meraih kenyataan-kenyataan itu.

Hingga saat ini,aku masih merenungi semuanya.Merenung dalam kegalauan seorang ikhwan.Kegalauan seorang laki-laki yg akan mendapatkan keberuntungan yg besar. Keberuntungan yg akan mengantarkan menuju keberuntungan-keberuntungan yg lain.Amien

"Akh,antum ngelamun apaan?"tanya Deni sambil menepuk pundakku
"Eh,Antum akh!" ucapku kaget"antum sudah kembali ya? Hem,sudah diajarin mengucap salam.Kok nggak mengucap salam!"lanjutku
"Ye....antum gimana sich akh! Ana dari tadi mengucap salam,tapi antum diam aja nggak jawaa salam ana!"ucap Deni kesal
"Ha....! Sudah yah?oh,Walaikumsalam!"
"Nah,gitu dong! Jawab kalau ada orang salam"
"Afwan,tadi nggak denger!"ucapku sambil senyum."Eh iya,ngomong-ngomong kok cepet banget? Emang istri antum dimana?Di tinggal didesa yach!"godaku
"Hem,akh yg menikah itu kakak ana! Bukan ana" ucap Deni.setelah sambik cengengesan."Yang seharusnya itu,ana yg nanya! Antum dah siap-siap menikah nggak?"lanjutnya
"Sudah dong! Ana dah siap menikah"
"Bener,akh?"
"Iya bener,ana dah siap menikah.Bahkan sejak jadi janin,ana sudah disiapkan oleh Allah untuk menikah!"gurauku
"Yee,kalau itu sich ana juga dari dulu! Ana mau masuk dulu,akh! Dari tadi ana belum tidur sama sekali.Ngantuk nich!"ucap Deni sambil beranjak menuju kamarnya
"Iya tafadhol! Kalau nggak ngantukan,bukan akhi Deni namanya"gurauku
"Seepp!"sahut Deni,sambil berlalu dariku

Aku melanjutkan merenungi kegalauan hati ini.Kegalauan yg entah aku sendiri tidak mengerti.Kenapa aku harus bimbang,kenapa harus galau,entahlah.

Besok,adalah waktu yg terpenting dari hal terpenting pada berbagai kehidupan selama ini.Aku seorang anak orang desa yg tidak mempunyai kekayaan yg seberapa.Kecuali hanya sepetak beberapa sawah.Kini akan menikah seorang gadis anak konglomerat muslim.Seorang gadis yg sangat mulia dimata orang yg memandangnya.Seorang wanita yg begitu mempesona jika orang memandangnya.Bukan hanya wajahnya yg terlihat cantik tetapi akhlak dan akhidahnya juga terpancar dari rona-rona wajahnya.Tidak akan pernah ada orang akan menolaknya.jika diberikan seorang bidadari seperti dia.Tetapi aku,aku seorang yg rendah.Seorang laki-laki yg tidak mempunyai apa-apa untuk dibanggakan.Apalagi untuk diberikan sungguh sangat menggelikan.Bahkan membingungkan memang

Senja yg merona itu,kini semakin lama semakin menghilang.Keindahan senja itu menjadi berangsur-angsur berganti kehitaman.Hitam malam yg pekat dengan kehidupan lain.Kehidupan para mahluk hidup malam.Kehidupan para pemiliki malam kehidupan yg akan membangun mereka untuk keluar dalam balutan bingkaian malam.Kini keindahan senja telah hilang berganti keindahan malam yg bertaburkan bintang.Bertaburkan lampu-lampu yg mempesona bertaburkan keceriaan para mahluk malam.Apalagi para pedagang asongan mahluk pemilik malam.

Sholat isya sudah aku laksanakan.Tilawah sudah aku lakukan,sebuah kewajiban yg slalu memberikan kenikmatan kepadaku.Semua sudah aku lakukan termasuk membaca al ma'tsurat.Dzikir pagi petang kini saatnya aku menambah khasanah keilmuanku.Ilmu yg membimbingku dalam semua kehidupanku.Dalam berbagai hal yg akan membimbingku pada sebuah jalan yg haq yg akan menjadikanku seorang yg benar-benar dapat melakukan segala sesuatu dengan berlandasan kebenaran.Tetapi bukan prasangka kebenaran.

Buku kado pernikahan untuk istriku karangan Mohamad Fauzil Adhim terpampang jelas dihadapanku.Dulu aku sering mengejek seniorku saat mereka membaca karangan sang maestro pernikahan.Mohammad Fauzil Adhim.Tetapi kini,aku tidak memungkiri kehebatan seorang Mohammad Fauzil Adhim.Dalam memberikan solusi-solusi sebuah pernikahan.Memang benar-benar membuatku tahu segalanya.

Malam terus bergerak,dalam bingkaian dingin yg menyeruak.Sungguh tiada bosan aku membaca buku karangan Mohammad Fauzil Adhim.Tetapi aku tetap harus menjaga tubuhku.Aku tidak boleh berlarut-larut untuk saat ini karena besok adalah hari penting yg akan mengubah hidupku.Mengubah seluruh dimensi kelajanganku

Malam bertabur bintang
Malam,aku datang esok
Kan meraih bintangmu
Kujadikan sebagai bintang yg tertinggi
Tinggi lebih dari penemptatanmu,malam
Karena aku akan meninggikan bintangmu
Atas nama Ilahi
Untukmu bintangku
Farah Zahrani.

Pagi,hembusan anginmu terasa.Desah embunmu,membuatku merasakan kedinginanmu.Entahlah,pagi ini aku benar-benar merasakan hal-hal yg tidak biasanya.Aku benar-benar gugup pagi ini.Sejenak aku membaca ayat-ayat suci yg selalu menenangkan jiwaku.Menentramkan kegundahan hati ini.Benar-benar obat yg sangat ampuh untuk menyembuhkan segala macam penyakit.Al-Quran

Sesaat wekker bututku berbunyi pukul 7 pagi ini saatnya aku berangkat.Degup jantungku mengiringi setiap langkah kakiku.Saat2 yg sangat berharga buatku.Langkahku tegap mantap,diiringi dengan jantung yg berdegup kencang,diiringi rasa hati yg benar2 tak karuan.Sungguh aku benar2 gugup.

Untuk saat ini kebiasaanku tidak boleh dilakukan,berjalan kaki.Tidak enak rasanya jika tercium aroma yg menyegarkan suasana yg membuat suasana jadi segar dirasakan oleh mertua dan calon istriku.Tapi aku yakin jika seseorang mencium bau badanku pasti mereka tidak akan pernah tertidur lagi.Sungguh benar2 obat penghilang ngantuk yg efisien.

Tetapi sama,perjalanan dg angkot sama seperti aku berjalan dg kaki apalagi seperti bersafari dimobil yg pengap dan panas.Tetapi semilir angin dari kaca jendela angkot membuatku merasakan kenikmatan udara yg diberikan Allah.Sebuah kebenaran yg nyata manakala kita merasakan kesusahan,lalu Allah mengetes kita dari kesusahan itu.Sehingga merasakan kenikmatan yg benar2 diberikan oleh Allah untuk kita.Kenikmatan yg tidak akan pernah terpungkiri oleh akal dan jiwa ini,tetapi aku menikmatinya.Aku nggak boleh kelewatan lagi kalau kayak yg kemarin bisa2 jalan lagi
"Jl.Teungku Umar pak!"teriakku
Angkot berhenti,tepat dijalan masuk rumah ustad Fadlan.Aku turun sambil membayar ongkos angkot.Kini tinggal beberapa meter saja sudah berada dirumah ustad Fadlan.Dengan langkah pasti dan galau dihati aku berjalan menuju rumah ustad Fadlan.Kini sudah berada didepan rumah ustad Fadlan.Bingung juga saat akan mengetuk pintu tapi aku harus berani.Berani untuk menerima bidadari yg tlah diberikan kepadaku.

Orang itu tersenyum"Walaikumsalam,wahai saudaraku Fadlan"sambil memeluk erat ustad Fadlan dan langsung menyalamiku"Apakah dia?ucapnya

Ustad Fadlan hanya tersenyum sambil mengangguk
Langsung saja Bapak itu memelukku,erat sekali.Bagaikan seorang Bapak yg memeluk anaknya.Sungguh aku menemukan kegembiraan yg mendalam dalam hati.
"Khalid,ini ustad Hanafi! Calon Ayah antum"ustad Fadlan memperkenalkan aku dg Bapak itu

Ustad Hanafi hanya tersenyum.Subhanaallah,sungguh aku benar2 beruntung aku mendapatkan seorang Bapak yg begitu sangat berkharisma wajahnya begitu cerah,tatapan matanya tajam tapi begitu mempesona dikeningnya terlihat sekali kehitam-hitaman bekas sujud yg membekas.Sungguh aku sangat beruntung sekali.Allahu Akbar

"Assalamualaikum,ustad!"uc
apku
"Walaikumsalam,anakku!"jaw
ab ustad Hanafi "Antum tidak usah formal2 begitu anakku,biasa aja!"lanjut ustad Hanafi
"Bagaimana,saudaraku? Ana rasa semua sudah jelas! Ana saat ini melihat Khalid,untuk yg pertama kali ini sudah langsung merestuinya! Jadi langsung saja,menikah sekarang!"kata ustad Hanafi dg senyuman yg begitu berkharisma.
Aku benar2 kaget.Rencana hanya mengkhitbah tapi aku langsung menikah sekarang,apa benar? Ucap ustad Fadlan hanya tersenyum.Entah bagaimana raut mukaku saat ini.Aku kaget sekali dg rencananya yg serba mendadak,serba cepat

"Ana menyerahkan semua kepada antum,saudaraku!"jawab ustad Fadlan
"Baik kalau begitu! Sekarang kita langsung menikahkan mereka berdua,pendapat antum gimana Khalid?"tanya ustad Hanafi
"Apa semua sudah dipersiapkan ustad?"tanyaku bingung

Ustad Hanafi tersenyum"Anakku,semua udah dipersiapkan! Antum tidak usah repot2 mempersiapkan apapun! Bagaimana antum siap,menikah sekarang? Untuj masalah Walimatul bisa bulan besok!"

Aku hanya menunduk dan tersenyum,senyum yg aku paksakan senyum yg kebingungan.Tidak seperti pernikahan yg biasa dilakukan didesaku.Sungguh baru kali ini aku mengetahui kemudahan pernikahan yg sangat mudah

"Zahra anakku"panggil ustad Hanafi
"Iya,Abi!"Jawabnya.

Subhanaallah suaranya masih sangat merdu,sungguh menggetarkan jantung ini,mana mungkin aku tidak menerima seorang bidadari yg satu ini
"Bagaimana? Sudah siap!"tanya ustad Hanafi
"Sudah,Abi! Ana sudah siap"jawabnya
"Assalamualaikum! Maaf saya terlambat! Ucap seorang yg berseragam
"Walaikumsalam! Anda datang pada waktu yg tepat"ucap ustad Hanafi "Khalid,ini petugas dari KUA yg akan mengurus pernikahan kalian sekarang juga termasuk sekaligus dari penghulu kalian"jelas ustad Hanafi

"Baik kalau semua sudah sia! Ucap penghulu itu"Saya harap untuk pengantin wanita dan prianya duduk didepan saya,untuk saksi dari laki2 silahkan duduk disebelah kiri saya dan wali dari perempuan silahkan duduk disebelah kanan saya"

Masya Allah,jantungku berdetak kencang tidak pernah aku duduk bersebelahan persis seperti ini dg seorang akhwat apalagi dg seorang akhwat yg aku kagumi.Semua terasa mimpi,mimpi yg benar2 terjadi Fahrah Zahrani akan menjadi pendamping hidupku

Selanjutnya penghulu itu mempersilahkan ustad Hanafi untuk menyatakan akad nikah"Saya nikahkan anak saya yg bernama Farah zahrani dg Khalid Hendriansyah bin Sholeh Ibrahim dg mas kawin seperangkat alat sholat dan buku skripsi.TUNAI !
Seketika itu pandangan ustad Hanafi kepadaku terlihat sangat serius.Ustad Hanafi memegang tanganku erat seraya mengatakan Aku serahkan anakku,untuk berjuang bersamamu,jagalah dia jangan kau sakiti dia

"Baik,tirukan kata2 saya!"ucap penghulu itu "Dengan ini,saya Khalid Hendriansyah menikahi Farah zahrani binti Hanafi iqbal dg mas kawin seperangkat alat sholat dan buku skripsi.Tunai!"

Sambil bersalaman dg ustad Hanafi aku melafalkan ucapan sakral itu"Dengan ini,saya Khalid herdiansyah menhkahi Farah zahrani binti Hanafi iqbal...."Entah mulutku kaku aku gugup

"Baik kita ulangi sekali lagi"ucap penghulu itu "Dengan ini,saya Khalid herdiansyah menikahi Farah zahrani binti Hanafi iqbal dg mas kawin seperangkat alat sholaj dan buku skripsi"
"Dengan ini,saya Khalid herdiansyah menikahi Farah zahrani binti Hanafi iqbal dg mas kawin.."Aku bnar2 gugup.

Aku thdak dapat melafalkannya dg lancar

Suasana menjadi agak hening,serasa aku benar2 menjadi orang yg tidak dapat melakukan sesuatu yg mudah.Sungguh aku sangat gugup sekali

"Hem....! Alhamdulilah"sela ustad Fadlan,mengagetkan"Alhamdu
lillah,dg begini khta tahu,bahwa Khalid memang belum pernah menikah!"
Semua yg ada diruangan ini tertawa,aku malu sekali

"Khalid,tenanglah.Bacalah dg menyebut nama Tuhanmu"ucap ustad Hanafi dg kekharismatikannya
"Bagaimana? Mau diulang?"ucap penghulu itu
Aku hanya mengangguk"Bismillah"ucapk
u lirih
"Baik kita ulang"ucap penghulu itu lagi "Dengan ini,saya Khalid herdiansyah menikahi Farah zahrani binti Hanafi iqbal dg mas kawin seperangkat alat sholat dan buku skripsi"
"Dengan ini,saya khalid herdiansyah menikahi Farah zahrani binti Hanafi iqbal dg mas kawin seperangkat alat sholat dan buku skripsi"ucapku lancar Alhamdulilah.

"Saya resmikan pasangan pengantin ini"

Ya Allah,ucapan penghulu benar2 membuatku melambung aku kini sudah mempunyai seorang istri,seorang yg akan menemaniku sepanjang waktu setiap saat akan ada yg membelaiku.Menjadikan aku raja dan aku akan menjadikan dia ratu.Ya Allah sungguh kenikmatan yg begitu indah

Tetes air mata mengalir lirih dalam pelupukku,keindahan ini harus aku lewati tanpa disaksikan oleh ke 2 orangtuaku.Kebahagiaanku,adalah kebahagiaan ke 2 Bapak dan Ibuku.Kini aku berbahagia,tanpa disaksikan oleh kebahagianku Bapak dan Ibu

"Anakku,sekarang engkau resmi menjadi suami dari anakku,apakah yg engkau risaukan sekarang!"tanya ustad Hanafi kepadaku

"Ustad sungguh ana sangat berbahagia sekali menikahi seorang bidadari tidak pernah terlintas sedikitpun rasa kecewa tetapi ustad,sayangnya kebahagian ana tidak dapat dirasakan oleh ke 2 orangtua ana yg berada didesa"

"Anakku,janganlah kamu memanggilku dg sebutan ustad! Aku lebih senang jika engkau memanggil Abi! Anakku,kebagiaan anak adalah kebahagian orang tua.Abi yakin,orang tua antum disana sangat berbahagia merkipun tidak menyaksikan kebahagianmu,tapi Abi yakin.

Mereka sekarang juga merasakan kebahagiaan itu"jelas ustad Hanafi
Ya memang benar apa yg dikatakan ustad Hanafi
*****
"Akhi!"panggil istriku dg lembut
Entah bulukudukku merinding,bagaikan bertemu hantu tetapi hantu yg sangat cantik"jawabku
"Apa boleh ana memangil antum kanda!"ucap Farah istriku,dg terlihat malu2
"Tafadhol! Anti mau panggil ana apa aja.Ana senang kok selama yg memanggil adalah anti"rayuku

Farah terlihat sangat malu,pipinya memerah dari warna putih kulitnya sungguh mempesona.Entah apa yg harus aku lakukan kami hanya duduk berdua disebuah kamar besar berinterior mewah

"Dinda! apakah anti senang menikah dg ana?"entahlah aku merasa sangat bodoh didekatnya sebuah pertanyaan yg tidak layak untuk dijawab pikirku sendiri
Farah hanya tersenyum lalu memegang tanganku,diciumlah tangan kananku lalu disentuhkan dipipinya dan dibelai-belaikan sendiri.Sunguh jawaban yg efektif tidak menggunakan suara tapi langsung pada tindakan
"Dinda,ana bingung dg pernikahan kita? Sangat cepat,ana kagget!"ucapku bingung

Farah tersenyum"Kanda,mungkin antum ingat bahwa menyegerakan pernikahan itu adalah hal yg terbaik tetapi memang bukan terburu-buru.Apakah antum ingat bahwa dalam hadist Rasulullah bersabda"Jika datang kepada kalian orang yg kalian ridhai agama dan akhlaknya,maka nikahkanlah ia,jika tidak melakukannya maka akan menjadi fitnah dibumi dan kerusakan yg besar" Ana dan ustad Fadlan meyakinkan Abi bahwa antum adalah seseorang yg benar2 dapat dipercaya dan sesungguhnya ana sudah lama mencintai antum tapi ana ingin menutupi semuanya ana malu terhada Allah karena ana mencintai ikhwan yg seharusnya tidak berada dihati ana tetapi kini kanda sudah menjadi suami ana"jelas Farah menyandarkan kepalanya didadaku

Jantungku tetap berdetak tidak beraturan keringat dingin terus mengalir,meskipun didalam kamar ini air conditioner sangat dingin

"Dinda ana juga sangat mencintai Alhamdulilah,Allah benar2 mengabulkan doa ana untuk memiliki salah satu bidadari Nya"kataku dg membelai kepala istriku yg masih berbalut jilbabnya.

"Kanda,ana sngat mncintai antum"ucap Farah dg manja
"Ana jga mncintai anti,syang!"
Entah rasa berani dri mana yg aku dpatkan seketika itu,aku langsung memeluk tubuh istriku Farah dan seketika itu istriku mematikan lampu kamar

*****
Aku terbangun dari tidurku,saat aku merasakan belaian lembut diwajahku
"Kanda,bangun!"ucapnya lembut dan lirih
Aku membuka mata dg senyuman seketika itu,aku merasakan ciuman hangat dikeningku aku masih tersenyum dan menikmati kemesraan yg diberikan istriku kepadaku.Aku benar2 menikmatinya
"Mandi,ya sayang! Kalau mandi berdua,gimana?"godaku
"Ih,sudah berani nakal ya sekarang!"ucap istriku sambil mencubit hidungku lalu menarikku dari kasur

Sholat shubuh aku jalani dimasjid komplek perumahan elit itu dg berjalan kaki berempat,bersama keluarga baruku Abi,Ummi,istriku ada kesan yg mendalam saat kami berjalan bersama.Meskipun dinginnya pagi menusuk kulit tetapi aku merasakan kehangatan yg luar biasa berjalan dg keluarga ini sangat menentramkan hati.Masjid kompleks perumahan elit itu begitu asri interiornya memang terlihat sangat bagus mengesankan sekali hanya sayang jamaah sholat shubuhnya bisa dihitung dg jari seperti biasa ada sebuah ungkapan yg terpatri dibenakku"ketakutan2 besar orang2 yahudi adalah manakala mereka melihat penuhnya jamaah pada setiap masjid pada waktu sholat shubuh.

Selesai sholat subuh kami berjalan-jalan ditaman kompleks sangat menyenangkan karena bisa berjalan mesra dg istriku tak lupa disertai cubitan2 mesra diantara kami berdua.Mungkin itu yg membuat iri beberapa burung pipit yg melihat kami berdua.Beriak dan berarak kicau mereka sangat menambah kemesraan kami berdua sepertinya burung2 itu mengelu-elukan kami berdua tetapi kami harus bisa menjaga image dihadapan mertuaku.Sebenarnya sich,biar nggak malu belum pernah aku sebahagia ini
"Dinda kanda balik dulu kekontrakan yach! Ana mau mengambil beberapa barang ana yg ada disana!"kataku mesra
"Dinda ikut!"ucapnya manja
"Dinda,syang jngan dulu!Stelah walimatul.Baru ana ajak kemana2 biar nggak terjd fitnah mksd ana.

"Tapi,Dinda pengin disamping kanda terus!"rayuku manja.Sambil memegang lengan kananku
"Sayang,kanda nggak lama kok! Nanti juga balik lagi"kataku sembari membelai mesra pipinya yg lembut
"Iya udah,tapi Kanda,ana ngantar kanda ya! Ana nggak mau,kanda berjalan kaki
"Hem...sayang berjalan kaki itu kan kebiasaan kanda! Ana nggak,ujug2 setelah menikah dg anti langsung lupa dg kebiasaan"ucapku dg senyum
"Tapi,Kanda ana nggak mau,melihat kanda capek!"ucapnya manja
"Insya allah,kanda nggak akan capek2 banget kok! Paling2 kalau capekan ada dinda yg mijitin!"

Farah tersenyum sambil memelukku"Ya,sudah! Kanda kan nggak punya Hp,ana beliin nih buat kanda!"sembari menunjukan siemens yg terbaru "Kanda nggak boleh menolak karna ini adalah pemberian istri,Kanda!"

Aku tersenyum memang tidak ada gunanya juga menolak karena toh semua milik istriku adalah milikku juga semua milikku adalah milik istriku juga setelah itu aku langsung berangkat kekontrakanku
*****
"Assalamualaikum!"ucapku saat melihat Deni dan samsul akan berangkat kuliah
"Walaikumsalam!"jawab mereka hampir bersamaan
"Akh,antum itu kemana aja sich! Seharian kok nggak pulang2"sergah samsul yg kelihatan agak bingung
"Iya nich,antum itu kemana aja? Tuh tadi malam,ada akhwat yg telphone2 jam 12 malam sampai jam 3 pagi nyariin antum terus ada apa akh? Akhwat itu terdengar sangat bingung sekali!"sahut deni
"Iya nich afwan,ana ada acara yg sangat mendadak jadi nggak sempat memberitahu kalian! Emang siapa akhwat itu?"tanyaku penasaran
"Hem...ada apa nich? Khitbah yach? Wah kok nggak ngajak2!"sahut samsul
"Hem...antum itu,mau tahu aja!"jawabku sekenanya padahal benar
"Ana nggak tahu siapa nama akhwat itu dia nggak bilang! Hanya saja didengar sangat bingung sekali" kata Deni serius

"Hem...ya semoga saja nggak ada apa2!"jawabku
Serempak keduanya mengucapkan"amien!"

Tluutt..Tluutt...Hpku berbunyi

Tak ayal Deni & Samsul berteriak kegirangan"Wah...sudah punya hp nich! siemens yg terbaru lagi dari mana akh! boleh pinjem dong!"aku hanya nyengir sambil mengatakan"udah2 sana...kuliah menunggu!"

Aku melihat hpku ternyata sms,tertanda dinda sayang tertulis Kanda,ana kangen.
Kanda kangen nggak sama dinda?"
Heheh...baru ditinggal 1jam aja sudah kelimpungan gitu,Padahal aku aja,juga sangat kangen sekali hhee...

Nantikan selanjutnya di Bidadari Untuk Ikhwan di (BAG. 10) Sesaat Lagi… ^_^
  
LOWONGAN KERJA ONLINE INPUT DATA
  1. Kerja System Online
  2. Penawaran Bonus Gaji Pokok 2 Juta/Bulannya
  3. Pekerjaan Hanya Mengumpulkan dan Menginput Data yang disediakan program Secara Online, Per-Input dapat komisi Rp. 10.000, - Bila Sehari Anda Sanggup Menginput 50 Data Maka Gaji Anda 10RbX50Data=500Rb Rupiah/Hari. Dalam 1 Bulan 500RbX30Hari=15Juta/Bulan.
  4. Untuk Semua Golongan Individu Pelajar/Mahasiswa/Karyawan/Siapa saja Yang Memiliki Koneksi Internet, Dapat Dikerjakan dirumah/diwarnet.
  5. Mendapatkan Gaji 200Rb Didepan Setelah Pendaftaran Untuk Semangat Kerja Pertama Anda.
Cara Pendaftaran : Kirimkan Nama & Alamat Email anda MELALUI WEBSITE dibawah ini
Maka Demo dan Konsep kerjanya selengkapnya langsung kami kirimkan ke alamat web tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar