Jumat, 07 Oktober 2011

PARADIGMA


Dalam suatu perjalanan, kereta api memperlambat lajunya dan berhenti disuatu stasiun. Naiklah seorang ibu dengan 2 anaknya yang masih kecil-kecil kedalam salah satu gerbong. Penumpang sudah cukup padat. Beruntung sang ibu dan kedua anak nya bisa mendapatkan tempat duduk.

Awalnya kedua anak kecil itu duduk tenang. Tak lama kemudian, mereka mulai berlarian sambil berteriak-teriak. Mereka juga naik ke tempat duduk, menarik bacaan para penumpang. Keduanya membuat suasana jadi gaduh dan tidak nyaman.

Setelah cukup lama menahan diri, seorang bapak yang duduk di sebelah sang ibu menegur, "Kenapa anda membiarkan saja kedua anak anda membuat ribut dan mengganggu seisi gerbong?"

Seakan baru tersadar, sang ibu menjawab perlahan, "Saya masih bingung bagaimana menjelaskan kepada mereka begitu kami sampai di rumah sakit untuk menjemput jenasah ayahnya."

Ternyata sang ibu mendapat pemberitahuan bahwa suaminya sudah menjadi jasad di RS karena meninggal dalam kecelakaan.

Dia sekarang dalam perjalanan dengan anak-anaknya ke rumah sakit.

Seketika si bapak yang bertanya terdiam. Segera dari mulut ke kuping tersebar informasi tersebut dan semua penumpang yang tadinya merasa terganggu, berganti iba dan simpati.

Alih-alih marah kepada anak-anak yang gaduh dan ibunya yang terlihat acuh, sebagian penumpang malah mulai ikut bermain dan bercanda dengan kedua anak itu.

Setelah mengetahui lengkap atau persis apa yang terjadi, reaksi penumpang berbalik 180 derajat.

Demikianlah dalam kehidupan. Mengetahui lengkap dibanding hanya sebagian, sangat mungkin membuat perbedaan respon seseorang terhadap suatu masalah/kejadian.

Di saat anda mau marah, jika memungkinkan, cobalah tahan sejenak dan cari tahu lebih banyak. Dengan tambahan informasi, mungkin kemarahan anda jadi batal sehingga tidak muncul penyesalan kemudian.


PESAN MORAL

Bila kita menelaah lebih jauh, cerita singkat diatas cukup penggambarkan bagaimana cara kita memproses informasi yang terima ke dalam pikiran sampai membentuk persepsi dan menjadi perilaku. Jelas, dari setiap persepsi atau paradigma dan perilaku akan memberikan hasil yang berbeda.

Perilaku adalah buah dari Paradigma, pandangan, persepsi itulah kata
bermakna sama yang sering kita jumpai dalam keseharian.

Setiap hari kita tentu memiliki banyak paradigma/pandangan terhadap sesuatu maupun orang dalam dunia ini. Tergambar jelas dari bagaimana sebuah respon kita berikan. Begitu banyaknya sikap dan perilaku yang ditampilan mengkondisikan kehidupan duniawi yang syarat dengan kompleksitas. Contoh sederhana ketika kita mendapatkan informasi dari teman tentang seseorang, perilaku atasan kepada bawahan di kantor, penampilan orang lain, kebiasaan yang dilakukan orang lain, dan masih banyak lagi stimulus orang lain yang seringkali merefleksikan sikap dan perilaku kita terhadap kondisi tersebut. Baik atau buruknya sebuah respon yang kita berikan bergantung bagaimana persepsi yang berada di otak kepala.

Pahamilah paradigma dan karakter adalah dua sisi yang saling mengikat satu sama lain. Apa yang kita lihat sangat berkaitan dengan siapa kita. Menjadi berarti melihat dalam dimensi kemanusiaan. Dan kita tidak bisa mengubah dapat mengubah cara pandang kita tanpa sekaligus mengubah keberadaan kita, dan sebaliknya.

Paradigma kita adalah sumber dari mana sikap dan perilaku kita mengalir. Paradigma sama seperti kacamata, dia mempengaruhi cara kita melihat segala sesuatu dalam hidup kita. Bila kita melihat sesuatu melalui paradigma prinsip yang benar, apa yang kita lihat dalam hidup akan berbeda secara dramatis dengan apa yang kita lihat melalui paradigma dengan pusat yang lain.

Sementara kita mengembangkan paradigma yang memberdaya kita untuk melihat melalui lensa kepentingan ketimbang kegentingannya, kita akan meningkatkan kemampuan kita untuk mengorganisasi dan melaksanakan setiap minggu dari hidup kita di sekitar prioritas kita yang lain, untuk menjalani apa yang kita katakan. Kita tidak akan bergantung pada orang lain atau benda apa pun untukmanajemen yang efektif atas hidup kita.

Perubahan paradigma mengubah kita ke arah yang positif atau negatif, entah bersifat spontan atau bertahap, perubahan paradigma menggerakan dari satu cara melihat dunia ke cara yang lain. Dan perubahan paradigma tersebut menghasilkan perubahan yang kuat.
Paradigma kita, benar atau salah, adalah sumber dari sikap dari perilaku kita, dan akhirnya sumber dari segala hubungan kita dengan orang lain.

Tak salah memang perilaku yang ditampilkan secara kasat mata mengidentifikasi dengan paradigma kita yang kita miliki terhadap sesuatu atau siapapun, tentunya yang perlu diperiksa adalah komponen-komponen saringan proses pikiran kita mulai dari menerima informasi sampai dengan membuatnya menjadi perilaku, mana yang perlu kita perbaiki apakah nilai-nilai kita, pengalaman-pengalam an kita,
meta program yang kita punya, saringan distorsi-penghapusa n-pen-generalisa si-an atau entah saringan saja yang mempengaruhi kita dalam pengambilan keputusan atas reaksi atau perilaku apa yang kita lakukan. Bisa jadi salah satu dari merekalah yang mungkin saja mendomisasi keputusan kita. Sebuah PILIHAN, bukan! 

Sumber : M. Yunus/I2
  
LOWONGAN KERJA ONLINE INPUT DATA

 
  1.  Kerja System Online
  2.  Penawaran Bonus Gaji Pokok 2 Juta/Bulannya 
  3.  Pekerjaan Hanya Mengumpulkan dan Menginput Data yang disediakan program Secara Online,  Per-Input dapat  komisi  Rp. 10.000, - Bila Sehari Anda Sanggup Menginput 50 Data Maka Gaji  Anda 10RbX50Data=500Rb  Rupiah/Hari. Dalam 1 Bulan   500RbX30Hari=15Juta/Bulan.
  4.  Untuk Semua Golongan Individu Pelajar/Mahasiswa/Karyawan/Siapa saja Yang Memiliki Koneksi  Internet, Dapat  Dikerjakan   dirumah/diwarnet.
  5.  Mendapatkan Gaji 200Rb Didepan Setelah Pendaftaran Untuk Semangat Kerja Pertama Anda.
Cara Pendaftaran : Kirimkan Nama & Alamat Email anda MELALUI WEBSITE dibawah ini
Maka Demo dan Konsep kerjanya selengkapnya langsung kami kirimkan ke alamat web tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar