BY : Renungan Kisah Inspiratif
Malam itu begitu dingin,hujan deras mengguyur bumi tiada tanda akan mereda, kilat menerangi dan guntur saling menyambar beberapa pohon hingga tumbang.Hal tersebut tidaklah mengherankan karena bulan Februari adalah puncak musim penghujan di bumi pertiwi.tampak disebuah kediaman yang penuh dengan keberkahan sepasang suami istri tekun bersujud dan berdoa kepada Penguasa jagat raya Alam semesta. Ikhsan seorang suami dengan wajah yang penuh wibawa dan tidak diragukan kesholehannya oleh orang - orang yang dekat dengannya. Tubuhnya tidak kurus dan tidak gemuk tingginya 165 cm. walaupun tidak terbilang tinggi, ia mempunyai badan yang otot - ototnya mampu menggetarkan para preman karena selain pandai dalam ilmu agama, ilmu beladiri pun ia miliki. Suami istri tersebut menyelesaikan sujud dan doa - doanya tak kurang dari 1 jam keduanya kembali kepembaringan tepatnya pukul 04.00 dini hari WIB istri terkasih Ikhsan langsung memejamkan mata tertidar lelap. tapi lain halnya ikhsan, ia memang sudah terbiasa tidak tidur setelah sholat Qiyamullail, ia terus mengkaji Al'Qur'an dan bahasa arab karena ia memang seorang pengajar di SDIT Mesjid Raya Al'Ittihad , Tebet Jakarta selatan.
Letak Mesjid tersebut memang di tengah komplek mewah dekat dengan SMAN 26 yang cukup terkenal dengan berbagai prestasi baik prestasi akademik dan juga olahraga, maka jadilah sekolah ini unggulan dan diidam-idamkan oleh lulusan SMP, karena itulah Mesjid Raya Al'Ittihad cukup dikenal juga.Ternyata Ikhsan kali ini tidak mengkaji kitab B. Arab/Alqur'an,Ia tatap wajah istrinya yang lebih tua umurnya, tetapi wajah cantik basuhan air wudhu bersinar menerangi hati Ikhsan, tanpa terasa bibir Ikhsan mengucap pujian syukur dan lamunannya jauh mengingat jejak langkah kakinya dari kampung Purworejo Jawa Tengah merantau ke jakarta, dengan berbekal uang 50 ribu rupiah waktu itu,serta doa dari orang tua dan gurunya mengaji sekaligus pencak silatnya, ia beranikan diri pergi ke Jakarta yang belum pernah ia tahu melainkan dari layar kaca.
Selain itu ada pesan yang tidak pernah dilupakannya dari lisan guru yang sangat dimuliakan dan dihormatinnya bertutur :" Ngatos-atos wonten mergi putro wonten Jakarta katah gangguan kaleh putri Ayu dados panjenengan kedah jujur kaleh amanah kaleh boten usah njaketin zina, nikah mawon,nek panjenengan sampun remen kaleh putri, "enggeh ustadz jawab Ikhsan.("Hati-hati, karena di Jakarta banyak godaan wanita cantik, jadi kamu harus jujur dan amanah dan tidak usah mendekati zina,nikah saja,kalo sudah cinta sama wanita" iya ustadz jawab Ikhsan)
sesampainya di jakarta, Ikhsan menggelandang selama setahun tidur dari mesjid ke mesjid,tak tentu arah,tak ada kerabat ataupun kenalan. Uang yang dibawanya telah habis,selanjutnya ia sudah terbiasa sehari makan satu hari makan satu kali saja, hingga pada suatu malam perutnya tak tertahankan lagi karena 2 malam belum makan. Ia habiskan malam tersebut dengan bermunajat kepada Penguasa Langit dan bumi seraya berdoa : " Ya Robb yang Maha Pemurah dan Penyayang, Maha pengampun lagi penerima Taubat, maha Kaya dan pemberi Rizqi. Kasihanilah hamba-Mu yang lemah ini, tiada hamba meminta kecuali kepada-Mu,tiada hamba memohon kecuali kepada-Mu,berilah hamba jalan keluar dari kesulitan dan rasa lapar yang melilit.Ya Robb yang maha memperkenankan doa,kabulkanlah doa dan dan pinta hamba-Mu ini".Dalam sujud air mata nya meleleh bagai es mencair.Setelah lelah matanya terpejam hingga bermimpi,dalam mimpi tersebut dilihatnya seorang lelaki tua berjubah putih,rambut dan janggut yang panjang berkata kepadanya:"ikhsan tak lama lagi Allah akan mencukupkan dirimu,Allahu-Allahu Akbar,ikhsan tersentak ternyata adzan subuh telah berkumandang.Dengan tubuh serasa melayang menahan lapar,ia paksakan berjalan mengambil air wudhu dan shalat subuh.
Usai sholat subuh ia kembali berdoa dan berdzikir Ratib AL Haddad serta AL'Matsurat, tiba-tiba ada sosok laki-laki yang tak di kenalnya menghampiri :'Assalamu'alikum nak,Wa'alaikum salam wrb.Jawab ikhsan."Wajah anak kelihatan sangat pucat,mari kita makan,kebetulan saya juga belum sarapan,wajah Ikhsan berseri-seri dalam hatinya terus menerus bersyukur.Mereka berdua berbincang-bincang sambil sarapan pada akhirya orang tersebut menawari pekerjaan sebagai cleaning service.
Ikhsan sangat rajin sekali bekerja di kantor di Bank BCA Matraman tempat orang yang mengajaknya makan merupakan Manager Utama dari Bank tersebut.Di kantor tersebut,Hasan manager utama sangat di segani karena kehebatannya dalam bermain catur,Ikhsan sempat sepintas melihat dan berkata:"Bapak hebat,apa boleh saya bermain catur melawan Bapak.Hasan terkaget:"Wah kamu apa bisa karena di kantor ini tidak ada yang bisa mengalahkan saya.Ikhsan menjawab:"Saya bisa sedikit- sedikit belajar di kampung".
Di kampung, Ikhsan adalah master dalam catur,juara tingkat kabupaten Puwarejo Jawa Tengah,tetapi di kantor tersebut tidak ada yang tahu.Pertandingan catur pun berlangsung sekitar 1 jam dan di menangkan oleh Ikhsan."Hari demi hari dilalui,Ikhsan selalu di tunggu pagi-pagi sekali untuk bertanding catur.Jadi Manager Utama kantor tersebut mencari petugas kebersihan karena tugas ikhsan meladeninya main catur.Terbesit di dalam pikiran ikhsan emm....saya harus ada perubahan ni,"Pak gimana kalau saya menang bisa menang seterusnya saya minta di traktir,di sekolahin setingkat SMA sampai kuliah jadi Bapak nggak perlu repot-repot cari staff Adm keuangan,"Boleh juga usul kamu ikhsan,saya setuju. Ia di sekolahkan kejar paket c dan kuliah di BSI jurusan Manajemen umum di Kramat Raya Jakarta Pusat.Setelah lulus kuliah,ikhsan di percaya menjadi asisten pribadi Pak Hasan sekaligus Bendahara Koperasi pegawai, bisa di bilang posisi ikhsan telah berubah 180 derajt dari sebelumnya,tetapi hatinya tidak tenang,hatinya terus berteriak, sehingga ada suatu kejadian yang membuatnya mengangkat kakinya memantapkan mengundurkan diri yaitu : Ia menemukan sebuah parang di meja kantor dengan bekas karat yang aneh. Ikhsan terperanjat : "Ini pasti bukan bekas darah biasa, Naudzubillah ", lalu ia simpan parang terebut, selang beberapa hari, "Ikhsan elu liat nggak parang " Thomas mencari parangnya."Emangnya elu taro mana parang itu" Ikhsan menjawab. Thomas masih bingung :"Seinget gue taro di ruang ini. Ikhsan terseyum."Begini parang itu gue yang simpan tapi sebelumnya gue tanya, tolong jawab yang jujur oke."Ni parang bekas nebas orang kan?".Thomas berkata dalam tatinya,Ikhsan ni bukan orang sembarangan, lalu mulutnya terbuka dengan percaya diri dan tanpa rasa bersalah :"Gini Ikhsan Gue nagih utang nasabah bank kita tenyata dia selalu mangkir dan setelah disita aset-asetnya fiktif semua, makanya gue kesel, gue tebas aja dan gue buang mayatnya, beres deh". Ikhsan tesenyum kecut:"Oh begitu ceritanya." akhirnya bulatlah tekad Ikhsan keluar dari kantor itu.
Berbekal uang dua puluh juta rupiah hasil tabungan sebesar sepuluh juta dan sisanya pinjaman dari kantor. Ia beranikan diri berwirausaha, membeli lima gerobak, menyewa rumah, membeli bahan baku dan peralatan untuk bakso, jadilah ikhsan juragan bakso dengan lima orang karyawan. usahanya berjalan lancar bahkan ia mengajak sepupunya di kampung untuk bekerja sama di jakarta menyukseskan usaha ini.
Ketika usaha ini sedang mekar bak bunga di taman, musibah terus menghampiri ikhsan, sepupunya tewas dalam kecelakaan bermotor di cirebon kitika hendak pulang kampung. Kemudian Ikhsan mengajak pamannya ke kota karena pamannya juga mengangur di kampungnya.Nasib pamannya juga tidak jauh berbeda, ia sakit dan tak lama meninggal dunia, selanjutnya Ikhsan mengajak tetangganya di kampung, tetangganya pun meninggal pula di jakarta karena sakit perut dan yang terakhir adalah sahabat ikhsan sewaktu mengikuti pendidikan bahasa Arab dan Alqur'an di LPIA meninggal dunia, sedangkan shabatnya mempunyai istri dan dua orang anak yang harus dinafkahi. Nurani Ikhsan terketuk, hatinya menangis melihat penderitaan istri sahabat terdekatnya. Ia membantu istri dan anak yang ditinggalkan sahabatnya, karena istri sahabatnya di Jakarta ini telah sebatang kara tiada sanak saudara, ia membantu baik berupa materi dan dukungan moril dalam hal mencarikan suami bagi istri sahabatnya tesebut.
Setahun telah berlalu, Ikhsan tak kunjung mendapatkan lelaki yang siap menikahi istri sahabatnya. Ia merenung dalam-dalam, hatinya berbicara: "Ya Allah apa yang harus hamba lakukan." Ikhsan mengambil keputusan tebesar, Ia berkata kepada Siti Aisyah, janda dari sahabatnya: "Ukhti saya bersedia menikahi ukhti karena Allah dengan syarat, ukhti siap hidup miskin harta tapi kaya jiwa karena saya akan tinggalkan seluruh bisnis saya yang telah digeluti dan berfokus dalam mendidik ummat Islam agar lebih memahami islam dan Al'qur'an yang mulia, Aisyah tersenyum dan menjawab mantap: "Baik mas Ikhsan, saya mendukung sepenuhnya pendirian mas, kita bangun keluarga Islami berpedoman kepada Al'Qur'an dan Sunnah, menyeru ummat kembali kepada nilai-nilai Islam".Allahu Akbar- Allahu Akbar, adzan shubuh bergema menyentak kesadaran Ikhsan: "Alhamdulillah Allah telah memanggil di waktu shubuh ini, Ikhsan pun mencium kening istri tercinta dan berbisik di telinganya: "Bangun sayang kita sholat shubuh." Aisyah mengusap air mata yang mengalir di pipi sang suami dan berkata:"Mengapa Abi menangis?" Ikhsan menjawab:"Abi bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita sehingga bisa merasakan indahnya Islam dan tercukupi secara materi. Kini Ikhsan hidup berbahagia memiliki seorang istri dan 3 orang anak yang taat kepada orang tua, serta istana keluarga. Selain mengajar di SDIT Mesjid Raya Al'Ittihad, ia tetap aktif dalam berdakwah di sekitar tempat tinggalnya. Cerita ini semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua, akan besarnya kekuasaan dan kasih sayang Allah.Amin
BISNIS ONLINE Terpercaya dan Menguntungkan JIKA BERMINAT SILAKAN KLIK BANNER GAMBAR Dibawah ini dan Masukan NAMA dan EMAIL anda di subcriser nanti untuk bisa melihat-lihat Info bisnis Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar