Kamis, 11 Agustus 2011

Aku Ingin Kau Berbaik Sangka

Edited by : robbie-alca.blogspot.com

Seorang kawan bertanya dengan nada mengeluh.

“Dimana keadilan ALLAH?”, Ujarnya. “Telah lama aku memohon dan meminta padaNya satu hal saja. Kuiringi semua itu dengan segala kataatan padaNya. Kujauhi segala larangannya,  Kutegakkan yang diprintahkannya. Aku baca kitabNya. Aku upayakan sepenuh kemampuan mengikuti jejak nabilNya. tapi hingga kini ALLAH belum mewujudkan harapanku itu. Sama sekali.”

Saya menatapnya iba. Lalu tertunduk sedih.

“Padahal,” lanjutnya sambil kini berkaca-kaca.”Ada teman lain yang aku tahu ibadahnya berantakan, tak pernah utuh. dan  tak tersentuh. Akhlaknya kacau balau. Otaknya kotor. Bicaranya bocor. tapi begitu dia berkata bahwa dia menginginkan sesuatu, hari berikutnya segalanya telah tersaji. Semua yang dia minta didapatkan. Dimana keadilan ALLAH?”


Rasanya saya punya banyak kata-kata untuk manghakiminya. Saya bisa saja mengatakan “Kamu sombong. Kamu bangga diri dengan ibadahmu. Kamu menganggap hina orang lain. Kamu tertipu oleh kebaikanmu sebagaimana iblis telah terlena! Jangan heran kalau doamu tidak diijabah. Kesombonganmu telah menghapus segala kebaikan. Nilai dirimu hanya anai-anai beterbangan. Mungkin kawan yang kau rendahkan jauh lebih tinggi kedudukannya di sisi ALLAH karena dia merahasiakan amal shalihnya!”


Saya bisa mngucapkan itu semua. Atau banyak kalimat kebenaran lainnya.

Tapi saya sadar. jalan terbaik adalah dengan mengambil hikmah dari sudut pandang lain yang saya harap lebih bermakna baginya daripada sekedar menasehatinya tapi diaterluka :D. Saya khawatir, luka akan bertahan jauh lebih lama daripada kesadarannya.


Maka saya katakan padanya,


“Pernahkan engkau di datangi pengamen?”

“Maksudmu?”

“ya, pengamen,” lanjut saya seiring senyum, “pernah?”

“iya. Pernah” wajahnya serius. matanya menatap saya lekat-lekat.

“Bayangkan jika pengamennya adalah seorang yang berpenampilan seram, bertato, bertindik, dan wajahnya garang mengerikan. Nyanyiannya lebih mirip teriakan yang memekakkan telinga. Suaranya kacau, balau, parau, sumbang, dan cemprang.


Lagunya malah menyakitkan ulu hati, sama sekali tak dapat dinikmati. Apa yang akan kau lakukan?”

“Segera kuberi uang,” jawabnya, “Agar segera berhenti menyanyi dan cepat-cepat pergi.”

“Lalu bagaimana jika pengamen itu bersuara emas, mirip sempurna dengan Ebit G.Ade dan pasha unggu, yang kau suka, menyanyi dengan sopan dan penampilannya rapi lagi wangi; apa yang kau lakukan?”

“Kudengarkan, kunikmati hingga akhir lagu,” dia menjawab sambil memejamkan mata, mungkin membayangkan kemerduan yang dicanduinya itu. “Lalu kuminta dia menyanyikan lagu yang lain lagi. Tambah lagi. dan lagi”

Saya tertawa.

Dia tertawa.

“Kau mengerti kan?” tanya saya.

“Bisa saja ALLAH juga berlaku begitu pada kita, para hambaNya. JIka ada manusia yang fasik, keji, mungkar, banyak dosa, dan dibenciNya berdoa memohon padaNya, mungkin akan Dia firmankan pada malaikat : Cepat berikan apa yang dia minta. Aku muak mendengar ocehannya. Aku benci menyimak suaranya. Aku risih mendengar pintanya!”

“Tapi,” saya melanjutkan sambil memastikan dia mencerna setiap kata,

“Bila yang menadahkan tangan adalah hamba yang dicintaiNya, yang menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya;  maka mungkin saja ALLAH akan berfirman pada malaikatNya :

Tunggu! Tunda dulu apa yang menjadi hajatnya. Sungguh Aku bahagia bila diminta. Dan biarlah hambaKu ini terus meminta, terus berdoa, terus menghiba. Aku menyukai doa-doanya. Aku menyukai kata-kata dan tangis isaknya. Aku menyukai khusyuk dan tunduknya. Aku menyukai puja dan puji yang dilantunkannya. Aku tak ingin dia menjauh dariKu setelah mendapat apa yang dia pinta. Aku mencintai-Nya.”

“Oh ya?” matanya berbinar. “Betul demikiankah yang terjadi padaku?”

“Hm… Pastinya aku tak tahu,” jawab saya sambil tersenyum.

dia terkejut. segera saya sambung sambil menepuk pundak-nya, “aku hanya ingin kau berbaik sangka.”

Dan dia tersenyum..


—————————————————————————————————————————



Ada banyak hal yang tak pernah kita minta

tapi ALLAH tiada alpa menyediakan untuk kita

seperti nafas sejuk, air segar, hangat mentari,

dan kicau burung yang mendamai hati

jika demikian, atas doa-doa yang kita panjatkan

bersiaplah untuk diijabah lebih dari apa yang kita mohonkan

======================Dari Berbagai Sumber==============================

BISNIS ONLINE Terpercaya dan Menguntungkan JIKA BERMINAT SILAKAN KLIK BANNER GAMBAR Dibawah ini dan Masukan NAMA dan EMAIL anda di subcriser nanti untuk bisa melihat-lihat Info bisnis Ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar